Sabtu, 29 Juni 2013

Polling : 57% Fesbuker Pernah Menjalin Asmara Dengan Teman Fesbuknya

Aku mencintaimu
Dari sudut yang paling gelap lagi pekat
Dari balik rimbunnya semak belukar di tengah belantara
Dari celah jendela yang sempit lagi pengap
Dari tempat paling rahasia yang tak seorangpun mengetahuinya

Aku mengagumimu dalam diam
Aku merinduimu dalam kesendirian
Aku mencumbumu dalam bayangan
Aku melepaskan birahiku dalam impian

Ketika kilau matamu menyapu relungku
Desah nafasku terasa memburu

Ketika senyum manismu menghardikku
Detak jantungku berpacu menabur gemuruh

Ketika gemulaimu menari di pelupukku
Persendianku lumpuh layu dan luruh

Cintaku tiada terungkap
Hanya tersirat dalam kiasan
Tanpa berfikir menunggu jawaban

Rinduku tiada terucap
Hanya menjadi rahasia dalam gelap
Dan teman pengiring kala terlelap

                                                   (pict : http://gambargambarlucu.info)
Penggalan puisi ini sepertinya cukup layak untuk menggambarkan suasana batin sebagian insan jejaring sosial. Dunia nyata boleh saja memiliki cerita cerita unik yang mungkin akan mengantarkan kita pada perubahan penting. Akan tetapi dunia maya juga sudah pasti memiliki dimensinya sendiri. Yang citarasa, gereget dan pesonanya sungguh tak kalah dengan kejadian kejadian di sekitar kita. Di sana ada kegembiraan ketika kita menemui habitat yang pas. Di sana ada kesedihan, manakala kita terisolasi oleh masalah yang sebenarnya di timbulkan oleh sesama masyarakat dunia maya. Di sana pula, terakit kisah romantik yang berkelok kelok, penuh warna dan terkadang perlu menyumbangkan linangan kepedihan yang tersisa.

Ajaib memang. Tapi begitulah tipologi tehnologi modern yang kini sudah menjamah di hampir setiap pikiran manusia. Berjam jam waktu di habiskan, bahkan kalau perlu harus berhari hari begadang, hanya untuk berselancar di alam lain yang di bingkai tehnologi komunikasi. Di sana kita bisa menemukan apapun yang belum tentu bisa kita temukan di alam nyata. Ilmu pengetahuan, tehnologi, informasi, pergaulan dan kalau perlu pujaan hati yang akan menjadi pelipur kesepian kita.

Pagi ini, Team Polling Gubrak melancarkan survey dengan tema 'Cinta Di Dunia Maya'. Sebuah tema yang sebenarnya tidak biasa, namun jika kita bersedia menelaah dengan teliti merupakan fenomena gunung es yang tentu saja menarik untuk di cermatil.

Pernahkah kita mendengar berita tentang seorang gadis yang pergi tanpa pamit dari rumah dan berhari hari tanpa kabar ?.
Usut punya usut, ternyata ia sedang berada di suatu tempat bersama teman fesbuknya.

Pernahkah kita mendengar, ibu ibu ramai ramai mendatangi pengadilan agama demi mengajukan gugatan cerai terhadap suaminya ?.
Dan ketika hakim bertanya dalam sidang, si ibu mengatakan bahwa suaminya telah berselingkuh dengan teman fesbuknya.

Sebuah survey yang di gelar American Academy of Mantrimonial Lawyer menyebutkan bahwa 1 dari 5 penyebab perceraian di Amerika Serikat di sebabkan oleh jejaring sosial. Dari laporan itu, 80% pengacara perceraian mengatakan bahwa perceraian yang di picu oleh jejaring sosial mengalami peningkatan pesat dari waktu ke waktu. (http://life.viva.co.id/news/read/191841-perceraian-akibat-facebook-makin-melonjak).

Bukan saja melulu soal cinta, jejaring sosial konon juga di fungsikan sebagai alat yang cukup ampuh untuk membangun opini publik, berbisnis, meluaskan jaringan organisasi dan lain sebagainya. Salah satu ahli IT dinas intelejen Amerika Edward Snowden baru baru ini membocorkan sebuah rahasia penting pemerintah Amerika. Menurut Snowden, pemerintah Amerika telah mengeluarkan kebijakan rahasia dalam untuk melakukan penyadapan internet. Alasan yang di pakai kurang lebih adalah untuk mengantisipasi lebih dini ancaman teroris yang kemungkinan membahayakan negara. Ulah Snowden yang membocorkan rahasia itulah yang kemudian memaksa ia harus melarikan diri dari Amerika.

Di Timur Tengah, jejaring sosial juga memiliki peranan vital terutama sebagai alat untuk memobilisir massa guna mengganti rezim. Para teroris konon juga tak ketinggalan menggunakan perangkat canggih ini untuk merekrut dan menyebarkan ideologinya. Pendek kata, dunia maya kini memiliki peranan yang cukup kuat dalam menentukan kehidupan.

Tampoll Gubrak hari ini mewawancarai tak kurang dari 52 gubraker yang menggunakan sarana jejaring sosial sebagai salah satu alat berkomunikasi. Pertanyaan yang kami ajukan adalah :

"Pernah nggak sih, jatuh hati sama teman di dunia mayamu ???"

Dari 52 responden yang menjawab pertanyaan kami melalui pesan pendek. 57% menyatakan pernah. Sedang sisanya belum atau tidak pernah. Dari 57% itu 2/3 nya meningkatkan komunikasi melalui pertemuan di dunia nyata. Sedang sisanya menyatakan hanya nyaman berhubungan melalui dunia maya dan belum merasa perlu untuk bertemu. Kemudian dari responden yang bertemu muka dengan pasangan yang ia kenal melalui jejaring sosial itu 60%nya mengatakan mash berhubungan hingga kini dan menyatakan memiliki rencana untuk menikah.

Kami juga melakukan pendalaman apakah ada indikasi selingkuh dalam menjalin hubungan dengan teman dunia mayanya atau tidak. Penelitian ini tentu saja kami tujukan kepada responden yang sudah menikah atau telah memiliki pasangan. Dari 57% yang mengaku berpacaran dengan teman dunia maya, seperempatnya (14%) adalah responden yang telah menikah. Namun demikian tidak semua yang telah menikah itu berupaya untuk meningkatkan hubungannya ke jenjang yang lebih tinggi. Hanya 1/4 yang berpikir untuk menikahi selingkuhannya. Sisanya hanya mengatakan hanya sekedar iseng, untuk teman curhat dan lain sebagainya.

Jadi dari total responden kami (52 responden), mereka yang telah menikah lalu melakukan perselingkuhan hingga mencapai taraf ingin menikahi selingkuhannya berjumlah sekitar 3,5% (2 responden). Dengan kata lain, potensi perceraian atau kehancuran rumah tangga yang di sebabkan oleh jejaring sosial hanya sekitar 3,5%. Kecil memang, tapi ini hanya sekedar polling. Angka riilnya bisa saja lebih besar mengingat masalah selingkuh biasanya menjadi masalah rahasia. Pelaku cenderung tidak mau jujur, walaupun team kami sangat melindungi datanya.

Terlepas dari itu semua, sebagai Komunitas yang sebagian kegiatannya bertumpu pada media jejaring sosial, Gubrak Indonesia punya kewajiban untuk memberi pencerahan tentang bagaimana seharusnya menjadikan media ini sebagai ajang komunikasi yang positif.

Ada kutipan menarik dari beberapa responden kami :

"Walaupun pasangan kita yang terbaik, kadang kita merindukan sosok seperti itu (sosok yang di kagumi di dunia maya). Yang bikin hati kita selalu adem dan nyaman. (Tapi untuk bertemu atau Kopdar) Nggak lah. Akhirnya kita harus sadar bahwa manusia tidak ada yang sempurna. Yaah (aku) menganggapnya romantika kehidupan (saja)"

Ungkapan salah satu responden ini menurut kami sangat bijak. Setiap kita tentu butuh figur yang bisa di ajak bicara tentang hal hal tertentu yang tidak kita dapati dari pasangan. Akan tetapi hal itu tidak serta merta membuat kita lupa diri sehingga membahayakan kehidupan keluarga. Walaupun kita menemukan kenyamanan dengan dia, tapi mesti sadar juga bahwa dia juga tidak mungkin sempurna. Jadi, syukuri apa yang kita punya saja.

Adalagi ungkapan bijak dari responden kami :

"Kalau belum pernah ketemu, ngapain juga jatuh hati. Belum tentu dia seperti yang tergambarkan dalam akun fesbuknya. Foto bisa di buat, karakter bisa di rekayasa. So, tetap menginjak bumi bro..."


Team Polling Gubrak
~ Hafidz
~ Yuyun
~ Harun
~ Imam
~ Tari
~ Isti

Jumat, 21 Juni 2013

Rokok dan Perlawanan Terhadap Hegemoni Asing

Jum'at pagi kemarin (21/06) Team Polling Gubrak menggelar survey yang temanya tentang rokok, miras dan narkotika. Melalui sms kami mewawancarai tak kurang dari 75 Gubraker seIndonesia, dengan usia minimal 18 - 50 tahun. Dan hasilnya sebagai berikut :

A. Rokok

1. Perokok Aktif : 40%
2. Pernah Merokok : 20%
3. Tidak Pernah : 40%

B. Miras

1. Konsumen Aktif : 8%
2. Pernah Mengkonsumsi : 14%
3. Tidak Pernah : 78%

C. Narkotika

1. Konsumen Aktif : 5%
2. Pernah Mengkonsumsi : 10%
3. Tidak Pernah : 85%

*Pernah : Berarti pernah mengkonsumsi tapi saat ini tidak lagi.

Dari wawancara Tampoll Gubrak (Team Polling Gubrak) terungkap fakta bahwa rata rata konsumen rokok menghabiskan satu bungkus (12 batang) dalam satu hari. 94% mengkonsumsi rokok kretek (mengandung cengkeh), sisanya rokok impor atau rokok yang tidak menggunakan cengkeh sebagai bahan baku.

Temuan lain dari survey ini adalah pendapat tentang perlu atau tidaknya rokok di haramkan atau di larang. Pertanyaan ini terutama kami ajukan kepada mereka yang masuk kategori 'Tidak Pernah' mengkonsumsi rokok. Dan hasilnya, 60% responden yang bukan perokok menyatakan bahwa fatwa haram rokok tidak di perlukan. Alasannya karena agama tidak secara jelas melarang, dan juga faktor ekonomi di mana banyak sekali rakyat yang menggantungkan ekonominya dari industri rokok.

Untuk minuman keras dan narkotika, hampir kebanyakan responden menyatakan setuju itu di larang. Namun ada catatan penting mengenai apakah pemakai atau pengguna barang tersebut boleh di jerat hukum atau tidak. Untuk masalah ini (terutama narkotika), sebagian besar responden menyatakan bahwa konsumen tidak selayaknya di hukum. Yang harusnya di hukum adalah pengedar dan produsen barang barang itu.


 
Pict : kaskus.co.id
ROKOK, ASAP SURGA NAN MENGGIURKAN

Tidak jelas kapan pertama kali manusia mengenal tradisi merokok. Sumber tertentu mengatakan bahwa bangsa Indonesia pertama kali mengenal rokok ketika bangsa Eropa datang ke Indonesia. Namun bangsa Eropa sendiri konon bukanlah yang pertama kali mengkonsumsi rokok. Suku Maya di Amerika latin konon sudah mengenal tradisi merokok ribuan tahun lalu. Rokok oleh para tetua suku Maya di pakai untuk melakukan upacara upacara ritual. Apakah berarti suku Maya adalah manusia pertama yang mengkonsumsi asap temabakau itu ?. Belum tentu juga.

Terlepas dari persoalan di atas, industri rokok di Indonesia harus di akui sebagai salah satu industri terkemuka dan menjadi salah satu penyumbang pajak terbesar untuk negara. Setiap tahun cukai rokok (pajak) menyumbang pemasukan bagi negara tak kurang dari 100 trilyun. Ini data resmi dari pemerintah. Riilnya bisa jadi akan lebih dari itu. Angka yang cukup menggiurkan, bukan ?.

Tapi besarnya sumbangan yang di berikan pada negara nyatanya tidak linier dengan kesejahteraan para petani tembakau maupun buruh rokok di tanah air. Sebagaimana nasib buruh dan petani pada umumnya, nasib petani tembakau dan buruh rokok tetap saja kurang mendapat perhatian. Apalagi dalam banyak kasus, upaya untuk menghapus atau setidaknya melemahkan industri rokok terus di lakukan oleh sebagian pihak dengan alasan alasan tertentu. Misalnya, rokok secara medis di katakan lebih banyak merugikan daripada memberi manfaat. Alasan ini tentu harus di uji secara teliti dan komprehensif. Jangan sampai karena kesalahan menganalisa efek rokok, justru merugikan pelaku industri rokok yang jumlahnya sangat besar.


Perang Bisnis Rokok

Selain besarnya konsumen rokok dalam negeri yang menurut taksiran mencapai 30% dari jumlah penduduk, atau 40% versi survey Gubrak, produk berbahan baku tembakau dan cengkih ini nyatanya juga menjadi favorit di luar negeri. Di Amerika misalnya, 90% lebih masyarakat Amerika menyukai rokok jenis kretek buatan Indonesia. Kondisi ini yang dulu sempat membuat pemerintah Amerika gusar dan mengeluarkan regulasi yang intinya melarang rokok kretek dan rokok beraroma lainnya beredar di sana. Hal yang sama juga akhirnya di lakukan oleh negara Brazil dan beberapa negara lain seperti Selandia Baru.

Terlepas dari alasan medis, pemboikotan produk Indonesia ini konon lebih bernuansa persaingan bisnis. Seperti kita tahu, Amerika dan Brazil merupakan negara produsen dan konsumen rokok terbesar di dunia. Masuknya rokok Indonesia di anggap sebagai ancaman nyata bagi industri rokok mereka. Kenapa ?. Karena seperti yang kami tulis di atas, rokok kretek lebih di sukai konsumen daripada produk dalam negeri mereka. Jika ini di biarkan, maka kemungkinan besar industri rokok mereka akan gulung tikar karena di hajar kretek.

Kebijakan itu bukan satu satunya cara yang di lakukan asing untuk meruntuhkan hegemoni rokok kretek di dunia. Ada beberapa kasus yang patut di duga sebagai upaya menghancurkan industri rokok Indonesia.

Pertama, kampanye anti rokok oleh ICW

Lembaga anti korupsi ini di duga menerima kucuran dana dari Bloomberg Initiative untuk program kampanye anti rokok di Indonesia. Rp 400 juta lebih dana dari lembaga yang berbasis di New York itu di kucurkan. Dugaan lain, Bloomberg konon juga menggelontorkan dana milyaran ke sebuah ormas keagamaan dengan agenda yang kurang lebih sama. Walaupun tudingan ini tidak bisa di buktikan, akan tetapi aroma pelemahan industri rokok nasional begitu kentara.

Kedua, penguasaan saham mayoritas perusahaan perusahaan rokok nasional oleh asing

Setidaknya hingga saat ini ada 3 perusahaan rokok besar Indonesia yang sahamnya sudah di kuasai asing. Yaitu PT HM Sampoerna Tbk yang 98% sahamnya di miliki Philip Morris International, PT Bentoel Internasional Investama Tbk (99% saham di pegang BAT) dan terakhir Trisakti Purwosari. Ketiga perusahaan ini setidaknya menguasai 1/3 pangsa pasar rokok tanah air. Keadaan ini sungguh ironis. Walaupun perusahaan itu masih beroperasi di Indonesia, tapi sahamnya di tangan asing. Dan secara otomatis keuntungan dari industri ini lebih banyak di nikmati asing.

Ketiga, membanjirnya impor tembakau ke Indonesia

Data dari kementerian pertanian menyatakan bahwa pada tahun 2011 impor tembakau kita mencapai angka 507 ton. Sementara ekspor tembakau kita hanya berkisar 147 ton. Tragisnya, nilai impor ini dari masa ke masa mengalami peningkatan pesat. Dan pihak pihak yang paling banyak mengimpor tembakau dari luar negeri adalah perusahaan perusahaan rokok milik asing yang beroperasi di Indonesia. Jadi walaupun rokok kretek kita sukses bersaing di level dunia, tapi bahan bakunya tidak sepenuhnya di dapat dari lahan pertanian tembakau dalam negeri.

Itu dari segi kacamata bisnis. Dari segi medis, kita selalu di takut takuti dengan bahaya bahaya rokok yang terkadang cenderung berlebihan. Rokok di anggap biang keladi timbulnya berbagai macam penyakit. Kanker, impotensi, gangguan janin, kehamilan dan lain sebagainya. Bisa jadi ada benarnya, tapi kami pikir bukan faktor utama. Ada baiknya anda baca artikel ini agar bisa lebih obyektif.



Penulis tidak bermaksud ingin mengajak pembaca untuk membudayakan atau melestarikan kebiasaan merokok. Harus di tegaskan bahwa rokok bukanlah barang konsumsi yang vital seperti halnya makanan. Merokok hanya sekedar kegiatan hiburan belaka. Karena sifatnya sekunder, maka yang paling di perhatikan tentu saja bujet. Kalau tidak ada anggaran untuk merokok karena masih banyak kebutuhan yang di perlukan, sebaiknya tidak perlu merokok. Terutama bagi kalangan pelajar yang belum bekerja, sebaiknya jangan merokok. Anda tetap bisa keren, bisa berkembang dan bisa bergaul dengan leluasa walaupun tanpa merokok. Catat ya....

Kamis, 20 Juni 2013

Makanan Impor Bikin Goblok !!!

"Ojo pisan pisan nebang wit ringin pinggir sendang. Kui ono sing nunggu"
(Jangan coba coba menebang pohon beringin pinggir telaga. Karena itu ada penunggunya)

"Ojo bengak bengok tengah alas, mengko mundak kesurupan"
(Jangan berteriak di tengah hutan, nanti kamu kesurupan)

"Ojo mbuwang siso panganan, mengko anak turunmu podo padudon".
(Jangan membuang sisa makanan, nanti keturunanmu akan saling bertengkar)

"Ojo nganggo klambi karo mlaku, mengko gegayuhanmu ora kelaksanan".
(Jangan memakai baju sambil berjalan, nanti cita citamu tidak terlaksana)

Sambal Petai, makanan khas Indonesia (Pict : eatingasia.typepad.com )

Pernah mendengar nasehat nasehat seperti di atas ?.
Yang terkesan tidak masuk akal, berbau mistis dan asal asalan ?.
Ya. Ada banyak sekali nasehat nasehat yang oleh orang orang tua dulu di berikan kepada anak cucunya. Bagi kita yang hidup di era modern, di mana ilmu pengetahuan berkembang begitu pesat, nasehat nasehat itu terkadang di anggap sesuatu yang remeh temeh. Bahkan tak jarang sebagian kita menganggapnya sebagai bagian ajaran mistis, bid'ah atau malah musyrik yang bertentangan dengan ajaran agamanya. Sebagian lagi, yang menggandrungi pendidikan sekuler lagi menganut budaya modern dengan nada sinis mencerca "hare gene percaya klenik ??".

Memang, hak setiap orang untuk percaya atau tidak percaya dengan hal hal demikian. Karena apapun dan dari manapun sebuah petuah itu berasal, jika tidak menghasilkan manfaat, maka akan sia sia belaka. Jadi bukan klenik atau tidak, syar'ie atau tidak, bid'ah atau tidak, tapi apa yang di hasilkan dari sebuah peristiwa. Ibarat orang hendak bepergian, apapun kendaraan dan sarananya, asal bisa sampai tujuan, maka ia boleh di sebut telah menuju ke tempat yang tepat.

Dalam agamapun, sebuah tradisi seringkali di bangun dari sebuah pemahaman yang di anggap irrasional. Pengharaman babi misalnya, ternyata memiliki sejarah yang unik. Dahulu kala, babi merupakan makanan yang lezat dan menjadi favorit bangsa Yahudi. Mereka yang mengkonsumsi babi di anggap memiliki kelas dalam strata masyarakat. Kenapa ?. Karena tidak semua orang bisa merasakan lezatnya daging binatang itu. Selain harganya yang relatif lebih mahal, untuk mendapatkannya juga susah. Babi tidak bisa di pelihara di tempat tinggal mereka. Babi harus di datangkan dari daerah luar seperti Syria ataupun Mesir. Mahalnya daging babi inilah yang membuat para tetua Yahudi kemudian memutuskan untuk mengharamkan daging babi.

Jadi tidak seperti yang selama ini banyak di dengungkan orang. Yang keharamannya lebih di sebabkan karena bahaya yang terkandung dalam daging babi. Melainkan memiliki sejarah yang secara ilmiah sebenarnya bisa di jelaskan. Sayangnya, sedikit dari kita yang mau menyelidiki dengan bijak maksud dari pengharaman daging babi. Mereka yang kurang kreatif hanya sekedar beralasan bahwa itu perintah Tuhan.

Sama halnya dengan nasehat nasehat orang dulu yang oleh banyak anak anak muda sekarang di anggap sebagai sebuah kepercayaan kuno dan mistis. Sebagian kita tidak bersedia menelisik lebih jauh tentang maksud dari semua petuah itu.

Misalnya nasehat untuk tidak menebang pohon di pinggir telaga. Nasehat itu tidak sekedar di landaskan pada ada atau tidaknya roh halus penunggu hutan. Tetapi karena sudah melewati penelitian dan pengalaman yang panjang. Dalam teori ilmu modern, keberadaan pohon di sekitar oase memiliki peranan yang sangat vital. Akar dari pohon itu berfungsi sebagai alat radar pencari sumber air. Akar pohon selalu bergerak menuju tempat di mana cadangan air melimpah. Dia juga berfungsi sebagai pembuka jalur aliran air. Jadi kalau pohonnya di tebang dan mati, jalur air akan terhenti dan telaga lambat laun akan menyusut.

Lantas kenapa menasehatinya dengan cara yang tidak masuk akal dan cenderung menakut nakuti ?. Seperti yang kita tulis di atas, bahwa yang utama adalah tujuannya. Bukan proses atau alat yang di pakai untuk mencapai tujuan. Orang orang dulu masih terbelakang. Ilmu pengetahuan belum berkembang. Mereka cenderung lebih patuh jika di takut takuti daripada di jelaskan secara ilmiah. Berbeda kondisinya dengan jaman sekarang. Yang semua hal menuntut penjelasan logik.

Sekali lagi, yang terpenting adalah tujuan. Penjelasan yang rasional belum tentu mengantarkan sesuatu pada tujuan sebab masih banyak faktor yang membuat seseorang terpaksa melanggar. Ambil contoh kasus pembalakan hutan. Siapa yang tidak tahu kalau penggundulan hutan akan mengakibatkan bencana bagi umat manusia ?. Semua orang tahu, tapi nyatanya perusakan hutan tetap di lakukan. Maka dalam kasus ini, penjelasan ilmiah ternyata juga bisa gagal. Sementara orang dulu dengan cara sederhana dan sedikit menggunakan sentuhan mistis, nyatanya berhasil. Jangankan menebang hutan, berteriak atau sekedar bersiulpun tidak boleh. Karena mereka takut terkena kutukan dari perbuatannya. Penjelasan irrasional dalam kasus tertentu nyatanya lebih efektif.

Kaitannya jargon di atas. Makanan Impor Bikin Goblok. Ini hanya sekedar satu contoh sindiran saja. Agar kita mencari cara untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang swasembada pangan. Secara logika, semua dari kita paham bahwa masalah pangan bukan sesuatu yang rumit. Kita memiliki lahan luas, tanah subur, air cukup, yang memungkinkan kita untuk mandiri di bidang pangan. Namun demikian, ternyata segala pengetahuan yang logik itu tidaklah serta merta menjadikan kita mampu mewujudkannya, bukan ?.

Impor pangan masih terus berlangsung, kelangkaan bahan makanan masih menjadi momok bagi kita semua. Tak jarang kita justru merasa enjoy dengan mengkonsumsi barang barang impor yang manfaatnya kadang biasa biasa saja. Hanya karena merasa ada prestise saja, kita begitu menggilai produk asing. Padahal jika kita mau, kita bisa membuat produk itu dengan manfaat dan citarasa yang lebih hebat.

Secara teoritis, jargon 'makanan impor bikin goblok' memang tidak rasional. Tapi jika kita pelajari lebih luas lagi, ada kebenaran di balik itu. Di sana ada nasehat tentang ketahanan pangan, di sana ada kepentingan ekonomi, dan di sana juga ada alasan yang menjelaskan secara medis.

Orang cerdik pandai bersabda :

Obatmu ada dalam dirimu, tetapi kau tak melihatnya
Penyakitmu ada dalam dirimu tapi kau tak menyadarinya
Kau sangka dirimu materi yang mungil,
padahal di dalam dirimu terangkum alam yang besar

Kalimat di atas memiliki makna yang luar biasa luas. Obatmu ada dalam dirimu, tetapi kau tak melihatnya. Penyakit dan obat di ciptakan berdampingan. Penawar bisa ular berada dalam diri ular. Demikian juga dengan penyakit yang lain. Obatnya sudah pasti berkaitan dengan sumber penyakit itu sendiri. Makanya ketika ada lalat masuk ke dalam minuman, kita di anjurkan untuk mencelupkan sekalian binatang itu sebelum kita buang keluar.

Maka, menjadi ironis ketika kita di cipta dari benih kedua orang tua, yang keduanya memakan hasil bumi di sekitarnya, meminum air dari sumber tanah sekitarnya, di sembuhkan dari segala penyakit berkat obat di sekitar, tetapi kita sendiri dengan begitu percaya dirinya mengkonsumsi sesuatu yang berasal dari luar tanah air kita. Karena obatmu ada dalam dirimu, maka ketika dalam dirimu sudah di cemari dengan apa apa yang berasal dari luar habitatmu, kemana lagi kamu mencari obatnya.

Air yang paling mujarab bukan air yang berasal dari pedalaman hutan amazon
Bukan pula dari aliran sungai Gangga di India
Atau dari pancaran oase negeri Mekah
Tapi air yang paling mujarab ada di sekitarmu

Makanan paling lezat dan membuat otakmu cerdas
Bukan pizza dari Italia
Bukan ayam yang di bumbui khas Amerika
Bukan apapun yang berasal dari luar sana
Tapi makanan yang akan membuatmu sentausa ada di sekitarmu

Obat yang paling manjur
Bukan yang berasal dari negeri tirai bambu
Bukan obat kimia yang di ciptakan ahli medis barat
Bukan....bukan...
Tapi obat yang manjur adalah yang berada di sekitarmu

Para cerdik pandai terdahulu
Yang menciptakan Borobudur dengan demikian megahnya
Yang melintasi satu samudra ke samudra lain
Yang merangkai pulau satu dengan yang lain
Yang membentuk kerajaan besar dan di segani dunia
Asupan dalam otaknya bukan berasal dari negeri seberang
Tapi dari hasil yang keluar di bumi sekitarnya

Lalu,
Masihkah kita gandrung dengan makanan asing ?

Rabu, 19 Juni 2013

Petani Kapan Bisa Kaya ?


Oleh : Komandan Gubrak

BBM naik, kebutuhan lain juga kemungkinan akan naik. Begitu kira kira kekhawatiran yang kini di rasakan sebagian masyarakat kita. Belum naik saja harga harga bahan pangan sudah merangkak, bagaimana jika nanti BBM benar benar di putuskan untuk naik ?.

Kekhawatiran yang tentu saja masuk akal. Apalagi bagi masyarakat yang secara ekonomi berada di bawah garis kemiskinan. Kenaikan harga pangan, barang dan jasa tentu akan membuat mereka lebih menderita lagi. Begitu juga dengan masyarakat yang masuk dalam kategori hampir miskin. Efek kenaikan harga di atas sudah pasti akan melemahkan daya beli mereka. Dan jika tidak di tangani dengan baik bakal berakibat pada makin besarnya jumlah warga miskin di Indonesia.

Kenaikan harga BBM atau pengurangan subsidi memang kebijakan yang dilematis. Ibarat simalakama, di makan bikin penyakit, tidak di makan perut melilit. Di naikkan, efeknya luar biasa bagi daya tahan masyarakat. Tidak di naikkan, beban subsidi yang di tanggung negara akan semakin berat. Tahun ini saja subsidi energi kita sudah di atas 200 trilyun pertahun. Dan tahun tahun selanjutnya di pastikan akan terus mengalami pembengkakan akibat pertumbuhan jumlah kendaraan dan faktor harga minyak dunia yang juga terus meningkat.

Bagi negara negara yang memiliki cadangan minyak berlebih, kenaikan harga minyak tentu bukan masalah besar. Kenaikan harga minyak mentah bagi mereka justru merupakan berkah tersendiri. Karena dari situ pundi pundi pemasukan negara bisa terus di tingkatkan. Namun berbeda halnya jika itu menyangkut negara negara yang kebutuhan minyak dalam negerinya lebih besar dari cadangan yang di miliki. Kenaikan harga minyak berarti malapetaka. Itu yang kini menimpa bangsa Indonesia.


KEBIJAKAN ENERGI YANG SALAH

Jika dari awal para pemangku negeri ini serius menyelesaikan masalah energi, tentu keadaannya tidak separah ini. Inflasi tinggi, daya beli melemah, kemiskinan merajalela, APBN dalam bahaya, dan yang lebih menyedihkan lagi adalah masalah stabilitas politik dan keamanan. Momen kenaikan harga BBM seringkali hanya mengundang protes masyarakat, memicu kekerasan dan salah salah menjadi momentum bagi kejatuhan sebuah pemerintahan.

Sejak awal tahun 2000an Indonesia bukan lagi menyandang status eksportir minyak, tapi importir minyak. Dan itu setiap tahunnya mengalami kenaikan secara signifikan. Sayangnya, respons pemerintah menghadapi krisis semacam ini sangat lambat. Padahal kita memiliki energi alternatif lain yang bisa di kembangkan tanpa harus di pusingkan dengan minimnya cadangan minyak. Kita memiliki cadangan gas yang di perkirakan mencapai 90 milyar barel dan mampu mensuplai kebutuhan energi dalam negeri dalam kurun waktu 18 tahun. Kita juga punya cadangan batubara 12 milyar ton dan menjadi negara penghasil batubara terbesar ke 13 di dunia. Dan apabila kita tidak mau memanfaatkan sumber energi yang berasal dari perut bumipun, kita masih memiliki cadangan energi lain yang melimpah lagi terbaharui. Ada energi panas bumi yang potensinya mencapai 40% dari total energi panas bumi yang ada di dunia. Energi angin, matahari, energi yang berasal dari tumbuh tumbuhan. Jadi, tidak ada yang perlu di khawatirkan bukan ?.

Masalahnya tinggal bagaimana pemerintah mengolah dan mengkonversikan saja. Ambil contoh konversi minyak tanah ke gas, walaupun awalnya masyarakat masih sanksi, toh kebijakan itu hingga detik ini cukup efektif. Minimal kita tidak perlu mengimpor gas seperti halnya impor minyak. Seharusnya ini juga bisa di lakukan. Pemerintah bisa memaksa pabrikan kendaraan untuk membuat kendaraan yang berbahan bakar gas atau berbahan apa saja yang tersedia melimpah di negara ini. Daripada harus di pusingkan dengan masalah kenaikan BBM yang efeknya memukul perekonomian masyarakat.


BBM NAIK, SEMBAKO NAIK

Dahulu kala, jumlah petani Indonesia adalah yang terbesar di antara profesi lain. Sekitar 60%. Namun seiring laju pertumbuhan sektor industri, jumlah petani kita terus menerus tergerus. Dan sekarang tinggal 35%. Inipun SDMnya memprihatinkan karena sebagian besar petani kita adalah mereka yang umurnya rata rata di atas 40 tahun. Sangat jarang kita temui anak anak muda yang mau menjadi petani. Belum lagi masalah tehnologi pertanian kita yang seolah tidak ada peningkatan signifikan. Padahal di sisi lain, kebutuhan akan pangan setiap saat terus meningkat.

Sejak jaman nenek moyang, negeri ini sudah menjadi negara agraris. Tanah yang subur, air yang melimpah dan sumber daya manusia yang cukup. Tapi nyatanya untuk memenuhi kebutuhan pangan, kita selalu saja mengalami masalah. Ibarat ayam mati di lumbung padi. Negeri yang subur ini dalam banyak kasus terpaksa harus mengimpor bahan makanan dari luar negeri. Alasannya macam macam. Serangan hama, pengairan yang sulit, gagal panen dan sebagainya.

Tragis sekali.  Kelangkaan bahan makanan, solusinya adalah dengan cara mengimpor dari negara lain. Pemerintah seolah sudah cukup merasa nyaman jika barang tersedia di pasaran dengan harga murah pula. Tapi di sisi lain tidak pernah berfikir bahwa kebijakan itu sesungguhnya telah mematikan pelan pelan industri pertanian kita. Kenapa ?

Pertama, impor pangan menghancurkan semangat bertani masyarakat kita. Mereka yang semula gembira karena hasil jerih payahnya di hargai tinggi terpaksa harus gigit karena ketika panen produk mereka di jatuhkan oleh barang impor. Dan ini bukan hanya sekali dua kali. Tapi berkali kali. Pemerintah lebih mementingkan kepentingan kaum mampu daripada memberi kesempatan pada kaum petani menikmati keuntungannya. Kalau begini caranya, sangat wajar jika semakin hari semakin berkurang warga masyarakat yang menjadi petani.

Kedua, impor pangan secara tidak langsung melestarikan urbanisasi. Rendahnya penghasilan sebagai petani tentu saja akan memaksa masyarakat pedesaan yang notabene petani untuk mencari lahan pekerjaan lain yang di anggap mampu menaikkan taraf hidupnya. Dan tujuan utama mereka adalah tempat tempat dengan sumber ekonomi lebih layak. Dan salah satunya adalah perkotaan.

Ketiga, impor pangan mematikan kreatifitas di bidang pertanian. Pepatah mengatakan, kesulitan membuat otak kita jalan dan kemudahan hanya menghasilkan kemandegan. Sulitnya pasokan air sudah tentu mendorong kita untuk mencari cara bagaimana air tersedia. Minimnya hasil pertanian akan mendorong manusia untuk kreatif membuat riset untuk menciptakan sistem bercocok tanam yang bisa memberi hasil maksimal. Dan masih banyak lagi.

Kaitannya dengan kenaikkan harga BBM yang kemungkinan besar akan memicu kenaikkan harga pangan. Tentu kita harus berfikir obyektif. Logika yang mudah saja, semahal mahalnya pangan, jika itu di hasilkan oleh para petani kita, bukankah itu akan meningkatkan kesejahteraan petani kita juga ?. Kalau bertani adalah pekerjaan yang menggiurkan, bukankah secara otomatis akan mengurangi urbanisasi ?. Jika di desa, perekonomiannya terkatrol akibat moncernya hasil produk pertanian, bukankah itu berarti pembangunan akan lebih merata ?.

Di negara yang bertitel negara industri, mereka yang bekerja di bidang industrilah yang menikmati kemapanan. Di negara yang bertitel negara jasa, pekerja jasa adalah kelas masyarakat yang bertaraf hidup layak. Bahkan di tempat yang bertitel kawasan judi, para penyelenggara perjuadianlah yang makmur. Tapi kenapa di negeri yang agraris, justru petaninya yang paling miskin ??

Senin, 17 Juni 2013

Ketika Nabi Menangis

Oleh : Gus Nuril Arifin

Rahasia di balik Rahasia Ilmu Semesta

Sahabat Bilal bin Rabbah adalah bekas seorang budak hitam yang dibebaskan oleh sayyidina Abubakar dari bekas tuannya Muawiyah Abu Shofyan. Ketulusan hati dan keimanannya ternyata membuat dirinya di muliakan Allah dan nabinya. Dan suara emasnya justru menjadi keajaiban dunia. Sehingga konon Neil Amstrong ketika di bulan sempat merekam sebuah suara adzan yang demikian mendayu dayu. Yang akhirnya  menggerakan hati sang astronot AS itu masuk 'Islam'. 

Pagi itu hati Bilal gelisah. Biasanya sebelum adzan di kumandangkannya, Bilal sudah menemukan rasul di masjid nabawi dan sudah i'tikaf serta sholat beberapa kali. Namun kali ini adzan sudah hampir habis dia tidak menemukan sosok junjungannya. Bahkan setelah selesai adzan subuhpun rasul belum muncul untuk mengimami sholat. Setelah ditunggu bersama sahabat yang lain seperti Sayidina Abu bakar, Umar, Ali juga Abu Hurairoh beliau juga tidak muncul, beberapa sahabat  kemudian mengutus Bilal menjenguk rasul.

Sang pemilik suara emas itu beberapa kali mengetuk pintu rumah nabi yang tidak begitu jauh dari masjid Nabawi. Selang beberapa saat rasul membukakan pintu dan terlihatlah wajah nabi yang sembab berlinang air mata. Bilal yang khawatir dengan keadaan nabi kemudian bertanya :

" Ada apa ya rasulullah ?".

Dia tidak tidak pernah melihat rasul berperilaku demikian. Ketika anak kesayangan wafat, ketika sahabat sahabat yang dicintainya gugur sebagai syuhadapun beliau tidak menangis berlebihan. Paling hanya menitikan air mata di pipi dan lalu di hapusnya.

Sejurus kemudian rasulullah berkata : "aku menerima wahyu yang berkaitan dengan ilmu dan alam ini wahai sahabat. Dan betapa kandungan wahyu itu demikian dahsyatnya"




      

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (190)

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (191)

Bilal yang baru mendengar wahyu itu bertanya tanya tak mengerti, apa gerangan yang membuat nabi menangis. Toh makna dari wahyu itu biasa biasa saja ?

Asror (Rahasia Ilmu)

Saudaraku...
Dari sini saya mulai menyadari kenapa sayidina Abbas Ra, paman rasulullah memohon kepada rasul untuk didoakan agar mengenal sir dan asror nya ayat Al Qur'an. 

Maka dengan doa "allahumma faqqih hu fi addiini wa 'allamahu ta'wila", tidak seorangpun mushonif berani menulis buku tanpa bertanya kepada sayyidina Abbas. Juga tak seorang mufasir berani menafsirkan al Qur'an tanpa bertanya kepada beliau. Karena ternyata kandungan ayat ayat al qur'an itu tidak bisa di jamah dengan artikulasi keilmuan biasa. Seseorang tidak mungkin mampu menafsirkan ayat al Qur'an secara sempurna kendatipun menggunakan tujuh benua sebagai kertasnya dan tujuh lautan samudera sebagai tintannya. Oleh sebab itu tafsir akan ayat ayat Allah ini akan berkembang,dan Allah sendiri membuka pintunya untuk melakukan ijtihad.

Membatasi tafsir dan terlalu membelenggu maknanya hanya akan merendahkan kandungan Al Qur'an. Karena memang rahasia ayatnya hanya Nabi yang tercintalah yang mampu menafsirkannya. Nabi adalah pembawa berita. Menjadi logos dan perantara Allah dalam menyapaikan kalam kalam sucinya. Sementara itu kita dan para ulama setelahnya hanya mampu meraba dari tafsir yang ada dan menambah atau menyesuaikan dengan kondisi kekiniannya.

Selama banyak diperdebatkan oleh kalangan ulama yang memegang teguh atas tafsir nash nash alqur'an berdasarkan tafsir kitab kitab kuning (kuno) tentang boleh tidaknya membuka pintu ijtihad. Dan harus diakui semenjak munculnya dominasi Sunni atas Mu'tazilah, perkemabangan ilmu tafsir di dunia Islam nyaris mengalami kemandegan. Kota kota besar yang merupakan ladang keilmuan seperti Basrah, Iran serta Mesir juga kota lain di jazirah arab dulu sempat melahirkan imam imam besar seperti Imam Malik, Imam Syafi'i, Imam Ibnu Hambal dan Imam Ibnu Abu Hanifah nyaris beku. Apalagi pasca dinasti Abbasiyah dan Kesulthanan Usmani di hancur leburkan oleh Inggris dan Perancis atas bantuan anak kandung Khawarij, yang belakangana dikenal denagan sebutan Wahabiyah.

Pengembaraan ilmu sebagaimana yang dilakukan oleh Imam Syafi'i sudah jarang terjadi. Khasanah khasanah madrasah keilmuan sebagaimana yang dibuka oleh Imam Abu Hanifah juga jarang muncul. Tulisan ini tidak atau belum membahas soal ini, melainkan untuk menuju kepada proses keilmuan wahyu yang di turunkan Allah kepada Rasul, sehingga sahabat bilal heran melihat bekas air mata nabi yang demikian menyiratkan ketakutan dan kenyerian. Apalagi sahabat Bilal paham dengan ketahanan fisik dan batin rasul. Ketika mengalami luka parah dalam perang Uhud, ketika harus di asingkan oleh kaum musyrik Makah dan bahkan ketika ditinggal oleh sang istri tercinta Siti Khadijah serta pamannya, Abu Tholib,  rasul tidak menampakan wajah menderita seperti itu.

Bagi Nabi, ayat di atas memiliki arti yang dahsyat. Penciptaan bumi yang di kemukakan Allah ini kelak akan melahirkan ilmu bumi dan astronomi dan ilmu ilmu yang lain. Mulai pertambangan, pertanian hingga ilmu ilmu yang belum terkuak waktu itu. Allah sudah menunjukannya dalam bentuk kalam, tersirat dan tersurat beserta  rahasia rahasiaNya. Betapa Allah mengemas bubur panas perut bumi yang memiliki tingkat panas luar biasa dengan bumi yang berlapis lapis. Di dinginkan dengan lautan yang berjumlah tujuh samudera diatasnya. Kemudian ketika mendapatkan panas dari matahari yang menjadi poros bumi, lahirlah uap yang menggumpal di angkasa, kemudian jatuh ke bumi berupa hujan yang menyuburkan tanah. Allah juga mempusakai bumi dengan gunung gunung agar tidak goncang akibat perputaran bumi itu sendiri dan juga ketika berputar mengelilingi matahari. 


Rahmat Di Balik Ayat Pergatian Siang dan Malam

Surat Ali Imron ayat 190-191 tersebut memang bagi Bilal biasa saja. Apalagi bagi ulama ulama biasa dan orang awam. Karena hanya menyebutkan sebuah siklus yang setiap hari terjadi. Sejak zaman Nabi Adam bahkan barangkali sebelum ada penciptaan manusia, pergantian siang dan malam itu adalah hal yang wajar. Bahwa siang ada sinar matahari bersinar, yang tingkat panasnya bergantung musim. Jika musim panas maka bisa saja panasnya mencapai 58 derajad celsius, semisal daerah Mekah. Kemudian kalau musim dingin bisa sampai minus 5 derajad. Bahkan di Beijing pada bulan Desember bisa mencapai minus 11 derajad celcius. Hingga saking dinginnya melahirkan salju. Sesuatu yang tidak pernah terjadi di daerah tropis yang hanya memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kering.

Namun bagi nabi tafsirannya sangat berbeda. Nabi yang pernah diperjalankan oleh Allah melintasi galaksi, menembus atmosfir bumi hingga ke langit lapis tujuh ini menakwilkan ayat di atas dengan frame of reference yang demikian dalam. Perjalannan menembus alam semesta yang dikehendaki Allah sebagaimana ayatnya :
 Ø³ُبْØ­َانَ الَّØ°ِÙŠ Ø£َسْرَÙ‰ بِعَبْدِÙ‡ِ Ù„َÙŠْلا Ù…ِÙ†َ الْÙ…َسْجِدِ الْØ­َرَامِ Ø¥ِÙ„َÙ‰ الْÙ…َسْجِدِ الأقْصَÙ‰ الَّØ°ِÙŠ بَارَÙƒْÙ†َا Ø­َÙˆْÙ„َÙ‡ُ Ù„ِÙ†ُرِÙŠَÙ‡ُ Ù…ِÙ†ْ آيَاتِÙ†َا Ø¥ِÙ†َّÙ‡ Ù‡ُÙˆَ السَّÙ…ِيعُ الْبَصِير
سُبْØ­َانَ الَّØ°ِÙŠ Ø£َسْرَÙ‰ بِعَبْدِÙ‡ِ Ù„َÙŠْلا Ù…ِÙ†َ الْÙ…َسْجِدِ الْØ­َرَامِ Ø¥ِÙ„َÙ‰ الْÙ…َسْجِدِ الأقْصَÙ‰ الَّØ°ِÙŠ بَارَÙƒْÙ†َا Ø­َÙˆْÙ„َÙ‡ُ Ù„ِÙ†ُرِÙŠَÙ‡ُ Ù…ِÙ†ْ آيَاتِÙ†َا Ø¥ِÙ†َّÙ‡ Ù‡ُÙˆَ السَّÙ…ِيعُ الْبَصِيرُ   ( - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-isra-ayat-1-11.html#sthash.8vMQKyRD.dpuf
سُبْØ­َانَ الَّØ°ِÙŠ Ø£َسْرَÙ‰ بِعَبْدِÙ‡ِ Ù„َÙŠْلا Ù…ِÙ†َ الْÙ…َسْجِدِ الْØ­َرَامِ Ø¥ِÙ„َÙ‰ الْÙ…َسْجِدِ الأقْصَÙ‰ الَّØ°ِÙŠ بَارَÙƒْÙ†َا Ø­َÙˆْÙ„َÙ‡ُ Ù„ِÙ†ُرِÙŠَÙ‡ُ Ù…ِÙ†ْ آيَاتِÙ†َا Ø¥ِÙ†َّÙ‡ Ù‡ُÙˆَ السَّÙ…ِيعُ الْبَصِيرُ - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-isra-ayat-1-11.html#sthash.8vMQKyRD.dpuf
سُبْØ­َانَ الَّØ°ِÙŠ Ø£َسْرَÙ‰ بِعَبْدِÙ‡ِ Ù„َÙŠْلا Ù…ِÙ†َ الْÙ…َسْجِدِ الْØ­َرَامِ Ø¥ِÙ„َÙ‰ الْÙ…َسْجِدِ الأقْصَÙ‰ الَّØ°ِÙŠ بَارَÙƒْÙ†َا Ø­َÙˆْÙ„َÙ‡ُ Ù„ِÙ†ُرِÙŠَÙ‡ُ Ù…ِÙ†ْ آيَاتِÙ†َا Ø¥ِÙ†َّÙ‡ Ù‡ُÙˆَ السَّÙ…ِيعُ الْبَصِيرُ - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-isra-ayat-1-11.html#sthash.8vMQKyRD.dpuf
Rasul yang di perjalankan atas kehendak Allah untuk melihat secara syar'i, haqiqi dan ma'rifati kejadian pembuatan alam lewat perlintasan perjalanan dalam kecepatan cahaya.

Tentu saja perjalanan serupa ini sudah menjadi jamak di zaman sekarang. Terlebih setelah diketemukannya pesawat ulang alik, sistem komunikasi yang demikian canggih sampai pada batas batas yang samar. Tetapi pada zaman itu ayat yang menjelaskan isro' wal mi'roj ini sangat di luar akal sehat. Hanya seorang sahabat nabi sekelas Abu Bakar yang di tempeli pohon iman yang tangguh dan besar sajalah yang mempercayainya.
 
Penciptaan Bumi
  
Berbeda dengan Nabi yang memiliki tingkat pemahaman seorang rasul bahkan menjadi imamnya para Nabi, semua kejadian alam dan proses penciptaan alam ini terserap dalam perjalanan suci ke sidrotul Munthaha itu ilmu pengetahuan kemudian semakin memperkaya penafsiran dan membenarkan semua itu. Sehingga kita menjadi faham kenapa sahabat Bilal khawatir, kenapa Nabi menangis. Dia mengira nabi agung itu mendapatkan teguran dari Allah. Padahal sebenarnya Nabi di bawa oleh Allah dari awal penciptaan hingga akhirnya kelak. Dan pada pemahaman kejadian bumi yang demikian hebat itu, nabi menyampaikan dengan cara sederhana. Hanya disertai pesan. Jika engkau mewarisi dua hal, kitabullah dan sunnahm maka keselamatan akan menyertaimu.

Pesan ini banyak melahirkan tafsir pula, tetapi demi melihat ayat Alqur'an : "yarfa'illahul ladzina amanu minkum waladzina uthul ilma darojad" maka titik berat dari pesan nabi itu justru kepada kalimat yang membukakan pintu ijtihat dan ilmu untuk menafsirkan secara mendetail. Kenapa tidak dijelaskan pada saat sepulang Nabi dari isro' wal mi'roj ?

Tentu semua itu menjadi pertimbangan Nabi yang bijaksana. Masyarakat saat itu mendengar isro' wal mikroj saja menganggap sebagai berita bohong dan penuh isapan jempol. Apalagi menjelaskan ilmu pengetahuan yang bertele tele. Kalau dengan cara cara yang mudah dan masuk akal saja nabi dianggap sebagai gila,tukang sihir dan julukan yang buruk bagaimana kalau menjelaskan dengan kaidah pengetahuan modern yang banyak membutuhkan penelitian ?

Maka kaum Muslimin dan bangsa dunia ini patut bersyukur atas ilmu pengetahuan yang senantiasa ditambahkan Allah kepada manusia sehingga menemukan pemahaman yang sangat memajukan kehidupan mereka di dunia ini. Sebagaimana di fahami lebih dari 6 milyar manusia yang hidup di alam semesta (bumi) ini yang menemukan bahwa bumi tidak datar, melainkan cenderung lonjong atau bulat yang tidak sempurna. Kemudian manusia membagi dan menamai bagian atasnya dengan sebutan Kutub Utara dan bagian bawahnya di sebut Kutub Selatan. Namun ada yang berpendapat pembagian kutub ini sudah berubah tempat dan kedudukan,.beberapa ayat dari Surat Alqur'an menyebutkan adanya pergeseran. (insya Allah di bahas mendatang)

Bumi yang berputar kencang dan berporos pada dirinya sendiri itu memiliki kecepatan kurang lebih 1.669 km/jam nya. Namun selain berpusing pada dirinya juga mengitari matahari sebagai pusat galaksi dengan kecepatan 107.000 km/jam dengan jarak 150 000 000 km.  Nabi melihat itu dengan angka angka yang jlimet dan jarak yang demikian teratur. Bagaimana kalau seandainya jarak putar bumi dengan matahari lebih pendek sebagai mana Mars atau Venus. Pasti kita bakal melihat bumi akan membara sebagaimana hasil penelitian  ilmuan bahwa Mars tidak mungkin di huni manusia,karena demikian panasnya.

Dan Bumi melakukan gerakan ajaib ini sesungguhnya karena bertasbih kepada Allah. Para ilmuwan memahami ini sebagai bentuk ikatan tali ajaib yang tak tampak atau di kenal sebagai gravitasi. Dengan ikatan tak tampak itulah matahari menjadi sentra pengembaraan alam semesta galaksi Bimasakti. Lengkap dengan planet  planetnya yang bernama Merkurius, Mars, Venus, Bumi, Saturnus, Uranus, Yupiter dan Neptunus serta Pluto.

Dalam ilmu fisika ini kita banyak menerima informasi bahwa planet terdekat matahari adalah Mars atau Mercurius. Demikian panasnya sehingga tidak memungkinkan adanya kehidupan dan tidak ada air. Kalaupun ada, maka air itu akan menguap sedemikian cepatnya. Sedangkan sebaliknya di planet Pluto kita juga tidak atau belum menemukan kehidupan karena beku. Jika manusia di kirim ke Pluto tanpa alat bantu, tentu akan membeku. Apalagi manusia itu terdiri dari darah dan daging yang kandungan zat cairnya mencapai 60-80%. Bisa anda bayangkan bangaimana darah kita membeku dan membekukan jantung kita ?

Dan ternyata galaksi kita tidak sendirian di alam semesta. Jalur penerbangan yang di lewati nabi memiliki milyaran bahkan trilyunan atau malah trilyun trilyun galaksi. Ilmuwan mengelompokan galaksi galaksi itu dalam sebuah cluster yang berisi satu milyar galaksi. Satu milyar cluster kemudian disebut super cluster, selanjutnya bisa saja dinamai mega cluster dana seterusnya.

Pelacakan Ibrahim

Maka Alqur'an menganjurkan kita untuk mempelajari ciptaan Allah. Sering memandang ke langit mengikuti jejak sang pencari Tuhan, Ibrahim As. Ibrahim juga tidak langsung faham. Karena begitu melihat Matahari yang demikian hebat sinarnya sehingga mampu membagi cahayannya dengan rata, menumbuhkan tanaman dan memberikan energi tiada terkira, menganggapnya sebagai Tuhan. 

Namun 'Tuhan' itu ternyata kalah ketika rembulan muncul. Maka Tuhan Ibrahim menjadikan rembulan yang demikian eloknya, memberikan sinar dengan indah tanpa sengatan yang menghitamkan kulit sebagai perwujudan Tuhan. Namun ketika pagi menjelang dan cahaya yang elok itu sirna oleh pancaran matahari, Ibrahimpun berpikir bahwa itu bukan Tuhan. 

Dan benar Ibrahim mengambil kesimpulan bahwa pembuat matahari dan bulanlah Tuhan yang besar dan benar. Pengalaman ini menunjukan bahwa manusia sekelas Ibrahimpun mengalami proses pencarian dengan angka kesalahan juga. Bagi kita sekarang dan ilmu pengetahuan menampilkan fakta bahwa melalui pandangan mata telanjang, terlihat bintang sebagai pelengkap matahari dan rembulan itu kecil. Hingga cahanaya hanya sebatas kerlap kerlip. Tapi hakekat sebenarnya tidaklah kecil. Bintang bintang itu sebenarnya adalah titik titik sentral galaksi yang bernama matahari. Yang ukurannya mungkin jauh lebih besar dari matahari kita. Bahkan ada matahari dari galaksi tetangga yang ukuran mataharinya mencapai 1.500 kali matahari kita. Dan jumlahnya dalam satu galaksi tidak hanya satu. Tetapi kenapa kelihatan kecil ?. Bukankah besarnya mencapai ratusan ribu kali lipat bumi kita ?. Ilmu pengetahuan menjawab bahwa jarak terdekat galaksi kita dengan galaksi lainya sekitar 8 tahun cahaya.

Bayangkan kecepatan cahaya adalah 300.000 km /detik, kalau di kalikan 8 tahun berapa jaraknya ?. Kira kira sekitar 75 trilyun kilometer. Maka sesungguhnya ketika matahari atau bintang yang kita lihat hari ini sesungguhnya bukan matahari hari ini, karena mereka sudah berjalan sekian trilyun kilo meter. Hebat bukan ?

Oleh sebab itu Allah memuji dirinya sendiri dengan menyebut Subhanalladzi asro bi abdihi. Karena kesucianNyalah yang mampu menggerakan hambaNya dalam sehari semalam menempuh waktu tempuh yang sangat spektakuler. 

Semua yang saya jelaskan diatas itu adalah langit langit bumi. Belum menjangkau langit ketujuh. Kalau menempuh perjalanan ke galaksi atau bintang terdekat saja 8 tahun cahaya, lalu berapa tahun kalau dilakukan perjjalanan sampai menembus langit ketujuh.

Baiklah sebagai ilustrasi kita bikin hitung hitungan kalau 8 tahun cahaya saja membutuhkan jarak 75 trilyun km (8 th x365 harix24 jamx60 menit x 60 detik x300 km) berarti kalau kita menempuhnya dengan kecepatan pesawat terbang supersonik atau chalenger sekalipun yang kecepatan maksimalnya adalah 20.000 km/jam, maka membutuhkan waktu 75 trilyun km di bagi 20.000. 428 tahun lebih. Sampai di tujuan sana kah anda ?

Di sini Allah tidak sombong, bahkan kalau sombongpun boleh (karena memang namanya sendiri adalah Mutakabir). Allah layak sombong karena waktu yang demikian jauh menjadi tidak berarti ketika rasul di perjalankan bukan hanya menembus jarak antar galaksi, tetapi melewati semesta bumi yang terdiri dari bermilyar milyar galaksi, menuju semesta langit kedua lapis ketiga hingga lapis terakhir, dan di hadapkan oleh Allah sendiri pada singgasana suci, Sidrathul Muntaha. Subhanallah...

Betapa Rosul tidak menangis diingatkan kembali menjelang akhir hayatnya dengan ringkasan perjalanan luar biasanya ini ?.
Bagaimana denganmu ?
Sudahkan anda melakukan perjalanan serupa ?
Sudahkan anda menjadikan sholatmu sebagai mikrojul lil mukminin ?
Bagaimana rasul tidak menangis ketika Allah menyediakan sarana menuju ke Sidrotul Muntaha itu tanpa bersusah payah bagi umat Muhammad yakni dengan sholat saja ?.

"Ash sholatu mi'rojul lil mukminin"

Bagaimana rasul tidak menangis, ketika di hadapan segala berkah dan nikmat. Mendapat dekapan hangat dengan ucapan mesra sang Kholiq: "Assalamu alaika ayyuhan nabiyu warohmatullahi wabarakatu" ?

Sang Musa yang memiliki 14 mu'zizat, bahkan ikan asin saja bisa hidup kembali. Tapi tidak tahan melihat cahaya dan hijab Allah. Musa bahkan pingsan ketika menerima the ten commandemen (10 perintah Allah). Tetapi Nabi Muhammad tidak. Bahkan beliau berdialog. Sehingga memperoleh sebuah jalan kehormatan bagi hambannya untuk bermi'roj kepadaNya, yaitu lewat sholat. Subhanallah...

KH Nuril Arifin

Selasa, 11 Juni 2013

Kita Ini Bangsa Apa ?

Kita ini bangsa apa ?
Punya industri kretek terbesar di dunia, tapi tembakaunya masih impor
Punya pabrik mie terbesar di dunia, bahan bakunya masih di pasok dari negeri seberang
Punya lahan subur nan luas, tapi urusan perut masih menggantungkan barang dari luar
Punya tambang melimpah ruah, tapi sistem energinya masih payah
Punya tanaman tanaman obat beraneka macam, tapi kalau sakit masih percaya dokter luar negeri

Kita ini bangsa apa ?
Memiliki kebudayaan yang adi luhung, tapi belajar etikanya mesti ke Yunani
Memiliki benteng lautan yang luas, tapi pembangunan sistem pertahanannya masih mengandalkan daratan
Memiliki sistem demokrasi yang stabil dan terbukti menyatukan, tapi masih ingin mengimpor demokrasi asing
Memiliki bahasa yang kaya, masih saja hoby menjiplak dan mencuri istilah istilah luar
Memiliki kesalehan yang tinggi, tapi agama saja masih impor

Kita ini bangsa apa ?
Melahirkan banyak petarung kuat,
Ada Wangsa Syailendra, yang membangun peradaban tanpa tanding
Ada Kertanegara di Kediri, yang nama besar klan Mongoliapun bukan hal yang menakutkan
Ada Gajah Mada yang namanya begitu di segani di kawasan Asia Tenggara
Ada Soekarno yang dengan gegap gempita dan tanpa rasa takut menghardik barat

Tapi....
Di sudut sudut kampus,
Di sudut sudut tempat diskusi
Di warung warung makan
Di jalanan
Di tempat tempat ibadah
Bahkan di istana istana mewah para politisi,
Yang sering di sebut justru nama nama yang asing
Hasan Al Banna
Sayyid Qutb
Karl Max
Hegel
Che Ghuevara
Dan semua orang yang sudah pasti tidak mengenal betul bangsa ini

Kita ini bangsa apa ?
Cara berfikirnya mengikuti pola pikir orang lain
Cara bertindaknya meniru orang lain
Cara berpakaiannya menjiplak orang lain
Cara berbicaranya mencontoh orang lain

Para bijak bestari selalu menasehati
Di saat orang masih takut dengan air, kita sudah menjadi penjelajah samudra yang handal
Di saat orang lain masih menyanjung batu yang berdebu, kita sudah memahat batu dengan sangat indah
Di saat orang lain bicara tentang surga dengan segenap keindahannya,kita sudah menjadi penghuni surga
Di saat orang sibuk kesana kemari mencari makanan, kita sudah punya lumbung

Kita ini bangsa apa ?

oleh : Wong Edan
Pict : fotopedia.com

Senin, 10 Juni 2013

Modus Penipuan

"Maaf ibu, kami dari Polres Jakarta Selatan. Mau memberitahu kalau anak ibu yang bernama Fulan Fulin Falun terkena razia Narkoba tadi malam. Saat ini anak tersebut sedang kami tahan...".

"Permisi mbak, kami dari RSUD Surabaya. Ingin memberitahu kalau keluarga mbak yang bernama Paijo Notobukulimo baru saja mengalami kecelakaan parah dan butuh pertolongan secepatnya..."

Gimana rasanya kalau mendapat telepon dari seseorang yang isinya seperti di atas ?.

Shock ?, kalut ?, panik ?.

 Pict : moduspenipuan,com

Apalagi kalau kabar itu datang di tengah malam ketika anda sedang enak enaknya tidur. Tentu sudah tak tergambarkan lagi bagaimana terpukulnya yang bersangkutan. Apalagi jika targetnya adalah kaum hawa yang secara psikologis lebih lemah menghadapi kenyataan seperti di atas.

Ada kalanya berita seperti itu ada benarnya. Tapi sebagian lagi hanyalah modus penipuan yang sudah di rancang sedemikian rupa di mana ujung ujungnya anda di mintai uang dalam jumlah tertentu. Sedih khan kalau kena tipu ?.

Lantas bagaimana caranya untuk mendeteksi apakah telpon itu memang benar benar berita yang sesuai fakta atau hanya sekedar modus penipuan yang bertujuan mengeruk uang anda ?.

Kami memiliki tips agar anda terhindar dari modus penipuan dengan cara ini. Yang belum tahu, simak ya...

1. Pastikan bahwa yang di maksud adalah benar benar keluarga anda.
Tanyakan nama lengkapnya, ciri ciri fisiknya dan kalau perlu tanggal lahir, nomer ponsel, tertangkap atau kecelakaannya di mana dan seterusnya.
#Sehebat hebatnya penipu, ia tidak mungkin mengetahui dengan benar apa apa yang anda tanyakan di atas. Kecuali kalau memang penipunya adalah orang dekat.

2. Jika ada orang lain di sekitar anda dan kebetulan membawa ponsel, mintalah padanya untuk menghubungi nomer ponsel keluarga anda itu untuk memastikan apakah ia benar benar mengalami kejadian seperti yang di ceritakan penelpon atau tidak.

3. Pastikan anda tidak panik.
Penipu biasanya memanfaatkan betul celah ini. Begitu anda panik, dia akan terus mempengaruhi pikiran anda. Mereka memiliki tehnik yang sangat terlatih untuk membuat anda mudah di ajak untuk mengikuti apa saja yang ia katakan. Jadi, biasakan untuk tetap tenang.


Apa yang kami terangkan hanya salah satu modus penipuan saja. Masih banyak modus lain yang secara berkala mengalami pembaharuan dengan tehnik yang bermacam macam. Baik itu melalui sms berhadiah, telepon atau bahkan yang paling berani adalah dengan cara muncul menemui anda langsung. Kami akan mencoba membagi modus penipuan itu menjadi 4 cara.

1. Penipuan modus SMS

Team Polling Gubrak beberapa waktu lalu membuat sebuah penelitian tentang berbagai modus penipuan. Dan modus sms adalah yang paling banyak di lakukan sindikat penipu. Hampir semua pengguna ponsel pernah mengalaminya. Walaupun banyak yang sudah tahu modus itu, tapi tak sedikit yang menjadi korban.

Dulu kita mengenal modus 'SMS Mama'. Pura pura menjadi keluarga dekat, lalu meminta pulsa. Modus ini awalnya cukup berhasil. Setidaknya untuk beberapa bulan, sebelum akhirnya menjadi berita heboh di media dan semua orang jadi tahu. Namun demikian, para sindikat penipuan rupanya tidak pernah jera menggunakan modus ini. Namun caranya saja yang di perbarui. Mulai dari sekedar sms 'Tolong uangnya di transfer ke rekening ini saja. BCA 12345678 a/n Lina', kemudian sms 'Saya berminat membeli tanah bapak, bla bla bla' hingga yang lebih canggih lagi, yaitu sms berhadiah dengan menyertakan nomer telepon tertentu beserta situs yang di buat seolah olah mirip dengan situs resmi perusahaan.

Untuk yang terakhir ini bagi yang tidak mengerti betul tehnologi internet kadang tergiur juga. Bagaimana tidak tergiur, wong di sms itu tertera nomer telepon yang seolah olah telepon kabel, trus ada nama website yang di buat seolah olah website resmi. Padahal semua itu bohong belaka.

Menu website bisa di buat seolah olah asli. Misalnya http://pop-mie.webs.com. Bagi yang mengerti website akan tahu bahwa situs itu bukan situs komersil alias berbayar. Ada kata 'webs' nya di depan. Sama dengan blogspot, wordpress dan sebagainya yang intinya bisa di bikin secara gratis. Nanti menu di dalamnya bisa di sesuaikan dengan menu yang ada di website asli perusahaan. Namun demikian ada juga sindikat penipu yang rela mengeluarkan uang untuk membuat situs komersil.

Cara yang benar untuk terhindar dari penipuan modus ini di antaranya adalah dengan berkonsultasi dengan kawan, keluarga atau kalau tidak share saja di wall facebook dan tanyakan apakah sms itu benar atau tidak. Tapi bisa juga dengan cara mengenali nomer ponsel pengirimnya. Perusahaan besar tidak akan sembarangan mengumumkan undiannya melalui sms.

2. Modus Penipuan Via Telepon. (sudah di singgung di awal)

3. Modus Penipuan via Online

Seperti halnya modus penipuan manual, via onlinepun ragamnya juga bermacam macam. Mulai dari jual beli online, konsultasi online, perdukunan online maupun modus sumbangan yayasan online. Namun demikian, tidak semua transaksi online atau bisnis jejaring sosial itu menipu. Adakalanya memang benar benar bisnis.

Menurut informasi yang berhasil kami korek keterangannya, modus ini di lakukan dengan cara yang sangat cermat. Misalnya, mereka membuat blangko yang mirip sekali dengan blangko resmi biro jasa pengiriman barang semisal Pos, Tiki, JNE dan lain sebagainya. Mereka juga menyiapkan stempel palsu, foto foto barang yang hendak dan sudah di kirim. Dan tak ketinggalan kalau yang memesan anda, mereka akan mengirim foto barang yang sudah di kemas dengan tulisan alamat anda untuk di pertunjukkan di facebook anda. Biar anda yakin kalau dia sudah mengirimkan barang itu dan secepatnya anda mentransfer uang via rekening. Dan begitu di tunggu sekian lama, barang tak datang juga.

Mungkin anda penasaran dan melapor ke bank dan meminta bank melacak pemilik rekening itu. Tapi jangan berharap itu mudah. Para sindikat tidak akan menabung di bank dengan menggunakan data pribadinya. Mereka cukup cerdas untuk masalah ini. Mereka bisa membayari anak jalanan untuk membuat KTP di kelurahan lalu meminta mereka menabung di bank. Selanjutnya ATMnya di pegang oleh sindikat. Atau bisa saja mereka meminta anak jalanan yang sudah punya KTP untuk menabung di Bank dengan berbagai macam dalih. Jadi kalaupun pihak Bank mencari nasabah atau polisi menyelidiki, ketemunya ya anak jalanan yang tidak tahu apa apa. Modus membuat rekening dengan cara ini juga di lakukan oleh semua pelaku penipuan. Baik yang sms, online, telepon dan sebagainya.

Untuk menghindari modus penipuan jenis ini, kami sarankan anda melakukan penelitian yang detail. Yang paling mudah adalah dengan cara bertanya kepada teman terdekat, apakah mereka pernah bertransaksi dengan penjual barang yang anda maksud. Pastikan bisnis itu bukan ajang tipu tipu.


4. Modus Penipuan Langsung

Dari banyak responden Gubrak yang bercerita kepada kami, banyak sekali modus penipuan yang di lakukan secara langsung. Mulai dari undian berhadiah, jualan burung di kendaraan umum, bisnis bodong, bisnis tokek, bisnis samurai Jepang, harta karun Bung Karno, Merah Delima, hingga yang di lakukan dengan cara yang sangat canggih.

Bayangkan, suatu hari ada orang yang datang ke rumah anda. Berpakaian rapi mirip pegawai perusahaan. Kemudian mereka mengatakan bahwa anda telah memenangkan undian berhadiah berupa mobil. Di tunjukkannya surat pengumuman dari perusahaan yang isinya anda memenangkan hadiah. Lebih dari itu, mereka juga menunjukkan pada anda STNK yang mirip dengan STNK asli pada anda, tapi nama yang tertera di STNK itu nama perusahaan. Mereka dengan kata kata manis menjelaskan bahwa untuk mendapatkan mobil itu anda harus membayar biaya balik nama STNK yang jumlahnya jutaan. Plus asuransi dan kalau perlu pajak 25% dari harga mobil. Tidak hanya itu, untuk meyakinkan anda mereka tak jarang membawa mobilnya  ke rumah anda untuk sekedar di pertontonkan dulu. Intinya biar anda yakin kalau itu benar benar hadiah untuk anda.

Modus ini sangat berani. Mereka mempersiapkannya dengan sangat matang. Karena hasil yang di dapat juga sangat besar. 25% dari harga mobil, bro. Kalau Toyota Rush yang harganya 200 jutaan, berarti minimal bisa mengeruk uang 50 jutaan. Atau sepayah payahnya, dapat uang balik nama yang angkanya sekitar 5 juta. Keren bukan ?.

Saran kami, kalau anda di temui sindikat seperti ini, mintalah waktu sebentar pada mereka untuk menelpon saudara, kawan, famili atau siapa saja yang profesinya aparat. Baik polisi, tentara atau mungkin notaris malah ?. Atau kalaupun anda tak punya kawan seperti di atas, anda bisa pura pura menelpon. Tunjukkan pada kawanan penipu itu kalau anda punya 'beking'. Lalu perhatikan reaksi mereka. Penipu betulan biasanya salah tingkah, berusaha menghalangi anda atau dengan berbagai cara berusaha kabur. Tapi kalau memang bukan penipu, mereka akan santai saja. Bahkan memberi waktu pada anda untuk menelpon ke siapa saja, ke polisi untuk meminta penjelasan, ke bank atau ke nomer perusahaan yang memberi hadiah (tentunya bukan nomer telepon yang tertera di surat milik sindikat itu) dan mereka juga akan memberi waktu ke anda untuk membuka internet guna mengecek kebenaran.

Oke deh...Kalau ada modus lain, silahkan di share kemari...Biar semua tercerahkan...

by TAMPOLL GUBRAK

Jadzab Gus Nasr

Oleh : Slamet Tuharie

Suara merdu matan-matan Alfiyah dan Imrithi selalu menggema di setiap pojok halaqoh pesantren Darussalam. Hampir setiap sore, tatkala matahari tengah merangkak ke peraduannya di ufuk barat, para santri selalu menemani perjalanannya dengan menyenandungkan bait-bait penuh makna karya Imam Ibnu Malik al-Andalusiy.
Sepertinya, bait indah itu hampir tak pernah tak mengiringi perjalan menuju peraduan sang mentari. Hingga kadang rona cahayanya menggambarkan senyum yang indah bak ucapan terima kasih atas iringan bait indah yang para santri lantunkan kala sore menyapa.

Namun, berbeda dengan putra bungsu Abah Kiai, yang aku biasa memanggilnya dengan sebutan Gus Nasr. Semua santri hampir tahu dan paham siapa dan bagaimana Gus Nasr itu. Bahkan sempat beredar kabar jika Abah Kiai sudah tak sanggup menangani putra bungsunya. Aktvitasnya aneh, bahkan sebagai anak seorang pemuka agama, ia tergolong anak yang tak lazim. Bayangkan saja, tatkala para santri mengaji, sambil menyenandungkan bait-bait merdu, ia justru asyik menyebulkan asap-asap rokok beraroma kemenyan arab di pojok kamarnya. Sementara ketika para santri tertidur pulas, ia begadang sampai pagi, ditemani bercangkir-cangkir kopi hitam yang amat pahit rasanya, dan sesekali berkelana entah kemana tujuannya.

Itu belum seberapa, kadang tatkala para santri bertanya tentang suatu hal belum diketahuinya, ia selalu menjawab dengan istilah-istilah asing dan para santri tak mampu menjangkaunya. Sungguh ia tak seperti anak kiai kebanyakan.

Aku berusaha untuk memaklumi, tapi tak tahu dengan orang di luar sana. Terlebih, dengan penampilan rambutnya yang gondrong dan kumal serta tubuhnya yang kurus dan hitam membuatnya “tak pantas” disebut sebagai anak seorang ulama. Subhanallah. Ini baru pengalamanku melihat langsung tingkah aneh bin ajaib seorang anak kiai masyhur dan sangat disegani di kotanya. Menurut cerita para santri senior, Gus Dayat—kakak dari Gus Nasr—pun sudah tak mau lagi mengurusinya. Termasuk Ibunya, Nyai Khodijah. Ia juga sudah tak mau lagi menyuruh anaknya shalat, mandi, makan, atau pun ngaji. Ia sepenuhnya memberikan kebebesan kepada putra bungsunya untuk menentukan jalan hidupnya sendiri.

Hanya Abah yang sangat peduli kepada Gus Nasr. Ia tak pernah sekali pun memarahi, membentak apalagi memukulnya. Menurutnya, sekarang Gus Nasr sedang mengalami jadzab. Sehingga Abah Kiai membiarkannya untuk berbuat semaunya, ia yakin suatu saat nanti anaknya akan kembali menjadi manusia normal seperti yang lainnya.

Hingga suatu ketika aku pun diajak Gus Nasr ke makam yang menurutnya adalah makam eyangnya, letaknya sekitar 5 km dari pesantren Darussalam. Aku tak bisa menolak dan hanya mengikuti keinginannya, meski itu artinya pengajian Gus Dayat sore ini tak bisa kuikuti. Untuk menuju tempat itu, kami pun harus berjalan kaki, karena kendaraan tak mampu menjangkaunya. Jalannya kecil dan licin, hanya dengan berjalan kaki kami bisa sampai ke sana.

Namun aneh, sepanjang perjalanan, tak kudengar suara dari mulut Gus Nasr, selain ajakan pada awal tadi. Sepanjang jalan, pun kami diam membisu, bak orang yang tak saling kenal. Malah sesekali Gus Nasr berhenti dan seperti ngobrol dengan orang lain. Tapi tak ada satu pun orang yang kulihat, bahkan hingga kutoleh ke seluruh penjuru mata angin, tak tampak seonggok daging yang diajaknya berbicara. Aku pun sempat menaruh curiga, jangan-jangan dugaan orang-orang yang mengatakan Gus Nasr itu tidak waras benar adanya.

“Ah. Aku tak boleh su’udzon pada Gus Nasr. Subhanallah,” ucapku dalam hati dan mencoba menepis semua dugaan buruk atasnya.

Sekitar 1 jam berlalu, kami pun sampai di makam tua yang diakuinya sebagai makam eyangnya. Ia pun duduk kemudian bertawasul dan mengajakku membaca tahlil untuk Ahlil Qubur yang ada di depan kami. Kulihat, ia sangat khusyu memanjatkan doa, sementara aku hanya mengikuti apa yang diperintahkannya bilaa kaifa.

“Apa sampeyan juga mengira aku gila seperti orang di luar sana?” tanya Gus Nasr setelah selesai berdoa.

Nggak, Gus.”

“Jangan bohong!”

“Sempat, Gus.”

“Tidak apa-apa. Banyak orang yang mengira aku gila hanya karena melihat rambutku yang gondrong, gembel, dan bajuku yang compang-camping,” ucapnya tersenyum.

“Maafkan saya, Gus.”

Lho, kenapa harus minta maaf? Justru aku berterima kasih karena kamu mau menemaniku ke sini. Dan baru kamu yang mau diajak oorang gila seperti aku ke tempat yang jauh ini.”

Pun aku semakin tak mengerti ucapannya dan apa maksudnya. Lalu ia pun meneruskan ceritanya, hingga matahari sudah tak tampak ada dan suara adzan membahana dari masjid desa terdekat.

“Ayo shalat dulu!” ucapnya sambil menepuk pundakku. Pun aku mengiyakan dan mengekor langkahnya menuju sebuah  batu besar yang berada di bawah makam. Di sana, mengalir sebuah sumber air yang kata Gus Nasr biasa dipakai orang-orang suci dulu untuk berwudhu. Kami pun sholat, dan itu pengalaman pertama aku melihat secara langsung Gus Nasr shalat. Aku beruntung, mungkin santri lain akan tetap pada su’udzonnya yang menganggap Gus Nasr tidak pernah shalat dan sebagainya.

“Menurutmu, apa aku seperti orang gila?” tanyanya setelah shalat usai.

“Mohon maaf Gus, kalau secara penampilan memang....”

“Cukup!” jawabnya memotong pembicaraanku.

“Ternyata, banyak orang menilai orang lain hanya dari tampilan fisiknya. Pantas saja, ketika koruptor pakai dasi begitu dihormati. Karena orang menilai hanya dari fisiknya,” jelasnya.

Aku terdiam. Tak lama ia pun melanjutkan pembicaraannya.

“Dan juga, orang lain menilai yang lainnya sebagai orang yang taat, ketika ia melihatnya shalat di tempat terbuka dan semua orang bisa melihatnya. Aku takut jika aku malah jadi takabur atas shalatku. Biarkan orang lain mengira aku gila, tapi sebenarnya aku waras. Biarlah orang lain mengira aku tak melakukan shalat, karena aku shalat di tempat yang tidak biasa mereka melakukan shalat,” ucapannya membisukanku.

Pun aku tak bisa berucap apa-apa. Ucapannya begitu dalam untuk dimaknai. Kini aku baru sadar, karena selama ini hanya menilai orang lain dari luarnya saja. Tanpa disadari air mataku menetes diiringi kalimat istighfar. Mengakui dosa atas su’udzonku kepada Gus Nasr. Aku malu, aku bingung, dan ternyata orang yang kukira amat rendah, ternyata sebaliknya. Ialah orang yang tak mau menampakkan kebaikannya meski ia anak sang ulama.

“Lalu kata Abah Kiai kalau Panjenengan itu jadzab bagaimana, Gus?” tanyaku penasaran.

Jadzab itu artinya orang yang tergila-gila kepada Allah. Dan mungkin aku bukan maqomku. Aku begini karena aku ingin menguji seberapa besar kekuatanku di tengah badai sangkaan orang-orang banyak. Sudahlah, jangan kau bahas masalah jadzab lagi. Aku tak mau membahasnya,” jawabnya.

“Kenapa, Gus?”

“Aku tak mau membahasnya. Lebih baik kau banyak mengaji dan tak usah kau memikirkan apa-apa yang tak mampu kaupikirkan,” ucap Gus Nasr menutup pembicaraan kami.

Setelah banyak pelajaran yang diberikan Gus Nasr kepadaku di atas batu besar di bawah makam itu, tiba-tiba aku seperti terperanjat ke alam lain. Tubuhku kembali bersatu dengan jiwaku yang terlelap terbang bertualang bersama Gus Nasr. Aku pun terbangun dari mimpi, dan betapa kagetnya aku ternyata Gus Nasr yang baru saja mengajakku bersafari, kini tengah duduk di sampingku. Menemani tidurku sambil menyeruput kopi pahitnya dan lintingan tembakau beraroma kemenyan arab di kamarku.

“Sudah bangun, Kang?” ucapnya.

Sampun, Gus.”

Senengnya ngimpi jalan-jalan ke makam mbah,” ucapnya mengagetkanku. Aku pun menghela nafas sebentar.

Tak berselang lama, sebelum kuucapkan pertanyaan, Gus Nasr pun meninggalkanku sendirian di kamar dengan beribu pertanyaan yang terus mengusik di benakku tentang jadzab dan Gus Nasr. Mimpi itu seolah membuka mataku bahwa Gus Nasr adalah orang yang luar biasa, namun mencoba menutupinya.  Tapi entahlah, yang jelas hingga aku tersadar dari mimpiku, Gus Nasr nyatanya benar-benar di sampingku dan mengerti arah safariku yang baru saja kulakoni.

Sumber : NU Online


SLAMET TUHARIE NG dilahirkan di Batang pada 9 juni 1990, yang saat ini tercatat sebagai Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Studi Pengkajian Islam pada konsentrasi komunikasi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Alumni STAIN Purwokerto ini juga merupakan Wakil Sekjend Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulma (IPNU) tahun 2012-sekarang. Beberapa karya penulis pernah dimuat di NU Online, seperti cerpen Bukan Ilmu Laduni dan Wanita Senja.

Sabtu, 08 Juni 2013

Bunga Revolusi (1)



Saudaraku... 
Lelaki manis, kecil, lincah, cerdas, banyak akal dan sedikit kejam. Sengaja aku tulis surat ini untukmu,. Sekedar penyambung rindu dan silaturahmi. Karena sejak engkau menjadi wakil ketua DPR RI apalagi setelah menjadi menteri,nyaris terputus sambung rasa itu.

Terus terang aku kangen, dengan gaya berjalanmu yang mendongak keatas dengan senyum manis tanpa dosa itu. Tetapi sungguh saya kaget dengan perubahan perangaimu,yang dulu manis tiba tiba jadi garang, mengejutkan.

Ho..ho..ho..ho
Kenapa engkau ini...
Sekarang kok demen sekali bicara panjang lebar di setiap simposium,
Di setiap rapat rapat pergerakan,
Di setiap pengajian,
Bahkan di Gereja, Kuil, Vihara dan even lainnya ?

Ah, engkau ini setiap hari menulis status memprovokasi orang untuk bergerak. Dengan dalih dan atas nama perlawanan. Dengan segenggam alasan yang memang nampak sangat rasional untuk segera melakukan revolusi. Engkau memaparkan betapa para pendahulu kita berjuang dengan jiwa dan raga, tidak peduli tubuhnya semakin renta.
  
Engkau sampaikan betapa simbah KH Abbas dari Pesantren Buntet Cirebon, atas permintaan Hadratusy syeikh KH wahid Hasim, simbah Bisri Sansuri, Simbah KH wahab Hasbullah, KH Hasyim Asy'arie dan Syaikhona Kholil Bangkalan merestui untuk di lakukan perlawanan. Maka lahirlah Resolusi Jihad . Betapa perang berbau mawar mewangi yang diperingati denagan sebutan hari Pahlawan 10 November itu diatandai dengan di kalahkannya tentara sekutu dengan kematian Jendral Malaby.

Engkauy tambahkan betapa heroiknya anak anak santri waktu itu. Dengan bakyak dan sandal bandol ,berbekal semangat untuk mengenyahkan penjajah dan sebilah bambu runcing yang di asma'i, mampu mengalahkan tentara sekutu yang bermoral tinggi. Tentara kampiun juara dunia yang pernah memenangkan perang dunia ke II. Lalu Bung Tomo di perintah oleh Kyai Wahid Hasyim dan Bisri Mustofa untuk menggelorakan semangat arek arek Surabaya di corong radio, dengan teriakan gegap gempita kalimat takbir,

Allahu Akbar Allahu Akbar.....

Lihat betapa lihainya engkau, 
Mengumpulkan para jendral yang kecewa dengan anak buah, adik , kakak, dan saudara seangkatan nya di AKABRI waktu itu. Engkau juga rekrut pemuda pemuda yang memang militan sejak lahir untuk melakukan perlawanan sejak dini hari. Bahkan mungkin mereka diciptakan Allah sebagai patriot penyeimbang kedholiman. Tidak ketinggalan, para kyai muda dan tuapun engkau berikan lagi nutrisi semangat juang demi perlunya Revolusi. Kirab Resolusi jihad pun engkau lakukan sepanjang pantai utara pulau Jawa. Engkau semangati mereka dengan mengerahhkan lembaga NU Ma'arif untuk mengerahkan siswa. Padahal di sisi lain, banser dan Ansornya belum juga tandang. Engkau mobilisasikan dengan gegap gempita. Sementara kyai yang lain hanya melihat,dengan wajah tidak mengerti.

Kalau saja semua ini engkau lakukan dengan tulus, wahai keponakanku yang kecil, lincah lagi cerdas membaca politik. Sehingga mampu memenangkan setiap pertarungan di lembaga pengadilan yang penuh dengan mafia dan rampok keadilan itu, saya sangat salut. Politik memang begitu. Makanya di namakan Siasah Syar'iyyah. Mengadu kelicikan dan strategi. Sampai sampai saking kentalnya engkau menjadi pejuang partai dan machiavelis, semua rumah politik yang di dirikan ulama ikhlas engkau kuasai dengan mudah.

Engkau kalahkan Naga Hijau. Padahal dulu Naga Hijau itu tidak bisa di bunuh atau ditaklukan oleh pemimpin berdarah Mataram Islam dari Yogyakarta. Meskipun sang Raja berkuasa 33 tahun, tapi susah mengalahkannya. Dia hanya berhasil mencederainya dalam tiga kali percobaan pembunuhannya. Tetapi engkau beda. Meskipun bukan tandingan, meski ibarat engkau ini timun wungkuk me lawan durian, tetapi sejarah menunjukan dengan hebatnya diplomasimu. Sampai SBY dan menkumham, engkau " ketiaki" dan engkau giring dalam para pusaranmu sendiri. 

Ah kalau saja parade resolusi jihad kemarin bukan karena siasat belaka...


 Prasyarat Revolusi

Sesungguhnya saat ini prasyarat untuk terjadinya revolusi sudah sangat komplit.  Maka tanpa engkau gulirkan kembali ingatan untuk menuntut hak merdeka, lewat review Pawai resolusi Jihad. Rakyat sudah mulai gerah, muak dan ingin segera mencabut senjata. Ibarat reaksi kimia, engkau hanya menjadi katalisator. Yang mempercepat reaksi dua bahan kimia, tapi sementara engkau sendiri tidak terlibat didalamnya. Atau bahkan engkau akan terkejut dan tak menduga ketika gelegar resolusi jihad itu berbalik arah bukan menghadapi Belanda, Nica serta tentara sekutu, melainkan menghadapi regim yang berkuasa sekarang termasuk dirimu yang selama ini ikut malang melintang di sana. 

Lihat, 
betapa teriakan "Ganti rezim ganti sistem" sudah menjadi hal biasa. 
Lihat anak anak Bendera, juga sudah berani jibaku,
meski dihadapkan ancaman untuk dihukum dia tidak peduli,
lihat ada pemuda pejuang Ham bahkan rela menjadi martir dengan membakar diri di depan istana.
Lihat kelakuan tentara dan polisimu yang di gaji rakyat, di belikan peluru oleh rakyat,
malah peluru itu di gunakan untuk menembaki rakyatnya sendiri,
atas nama hak dan bendera sebuah perusahaan yang menjadi milik asing.

Jika dulu Soekarno mengirimkan empat marinir yang salah satunya adalah kakakku sendiri Oesman Janatin. Yang dengan gagah berani menyusup ke Malaysia, kemudian tertangkap dan di gantung di sana untuk membela sebuah martabat dan nama baik ataupun kemerdekaan dan kedaulatan bangsa besar . Bangsa yang berjaya sejak 3000 tahun sebelum masehi atau sebelum Isa lahir. Dengan jargon terkenalnya 'Ganyang Malaysia', gantung Tengku Abdurahman, dan jadikan Malaysia sebagai propinsi Nusanatara kembali, sebagaimana zaman Gajah Mada dan 350 tahun kejayaan Majapahit. Tapi sekarang malah tentara dan Polisi di bawah rezim yang engkau dukung, membunuhi rakyatnya sendiri atas nama malingSia. Sungguh ironis dan tidak tahu malu.

Para pejuang angkatan 45 atau angkatan pesantren menawarkan darah dan kehormatan untuk meraih kehormatan yang lebih besar. Hubbul wathon minal iman. Mempertaruhkan nyawa untuk berjihad dengan penjajah karena negaranya di kuasai bangsa lain, tapi engkau malah menjadi antek petani asing ,antek penjajah negeri sendiri. Engkau bukakan pintu bagi penjajah dan engkau nglesot di depan pintunya dengan senjata terhunus, dengan senapan terkokang siap di tembakan untuk rakyat yang seharusnya engkau bela.

Apa sih yang engkau harapkan dalam hidup ini sehingga puluhan rakyat MESUJI enagkau korbankan sekaligus engkau meterei sebagai negara atau daerah jajahan Malaysia ?

Lapindo memang kasus biasa. tetapi ini menjadi syarat kedua perlunya revolusi.

Coba bayangkan kalau ada seorang memakai sepatu masuk masjid. Kalau ada orang yang tidak faham agama pakai sandal masuk masjid tanpa di lepas sandalnya engkau akan marah dan umat islam akan marah. Karena tidak dihargai Rumah Allah. Kalau ada pabrik di bakar orang atau dilempari tahi, pasti pemiliknya dan tenaga kerja yang bekerja didalamnya akan marah. Karena menghina dan menganggu ketenangan tempat karyawan mencari nafkah. Tawasul rejeki dari Allah dalam menghidupi anak istri. Kalau ada sekolah yang mendidik anak anakmu tiba tiba disiram air kencing, engkaupun menjadi uring uringan dan engkau tuding yang menyiram itu biadab atau sekurang kurangnya sudah gendeng alias gila.

Kalau ada rumah rumah penduduk yang di cicil dari serupiah dua rupiah karena memang sebagian besar rakyat ini tidak mampu membeli rumah sendiri secara cash ,meskipun sudah bekerja siang malam, meski sudah merdeka katanya 60 tahun. Tiba tiba rumah itu di lempari batu pasti makan marah. Lebih marah lagi kalau engkau yang dipilih olehnya, sebagai representatsi rakyat di legislatif yang terhormat tidak berbuat apa apa. Malah diam membisu seribu basa. Dan itu belum seberapa. Yang terjadi di Sidoharjo, tempat kerajaan Ken Arok bermahkota. Bukan hanya dilempari kotoran, air kencing atau sepatu yang berdebu, tetapi di semua di tenggelamkan. Rumah tempat bercengkerama dengan keluarga, sekolah tempat menimba ilmu pengetahuan dan juga masjid tempat Allah menyapa makhlukNya.

Masalah Century, ini syarat ketiga revolusi bisa di gulirkan.

Masih teringat dengan jelas, malam kemarin ketika mendengar kabar PKBN tidak di setujui (tanggal 17 Desember), setelah mendampingi Ning Yennie jumpa pers sekaligus menguak kebobrokan Menkumham dan dobel gardannya dalam meloloskan hak berserikat, saya langsung terbang di Jombang. Tahlil dan melaporkan ke Guru Bangsa Gus Dur. Tetapi justru disini terkuak memori. Betapa bangsa ini memperlakukan rakyat dan putranya sendiri denagan sangat tidak adil. Gus Dur yang mendapatkan zakat dari pemerintah Brunai Darussalam dituduh dengan tudingan menyakitkan, Bruneigate. Meniru skandal presiden Amerika Woltergate. Dan di lengserkan dengan semena mena. Padahal tuduhan itu tidak terbukti, tetapi kursinya sudah dirampas.

 Saya waktu itu sudah mengepung istana dan DPR dengan 350.000  pasukan berani mati yang berasal dari seluruh pelosok negeri. Dari pesantren sampai tukang kayu, tukang becak, buruh dan soopir angkot sampai pedagang asongan. Ada kyai, Banser, Pagar Nusa serta anak anak BMNU dan Forwanu. Nyaris memporak porandakan pranatan. Mayor Jendral TNI Tubagus Hasan Nudin (sekarang wakil ketua Komisi 1 DPR RI) dan Kapoldanya Sofyan Yacob (Kapolda Metrojaya) serta Kolonel Habib Agil dari Brimob pengaman DPR dan Mayjen Marinir Soeharto, sudah berhadapan di ring satu. Saling memperjuangan tugas di benak masing masing. 

Dan saya malah di telepon Gus Dur, "Gus pun di terusaken. Kulo memang di fitnah lan kulo engkang leres dalam hal skandal bulog atau Brunay, niki mung rekayasa mawon. Tetapi nek sampaian  ngamuk negarane bubar. Kulo mboten ngijini indonesia runtuh. Saya suaka kebenaran tetapi lebih suka kemerdekaan dan ketentraman. Pun kersane kursi kulo di angge rayahan Megawati, Amin Rais, Arifin Panigoro, Akbar Tanjung, Mathori Abdul Jalil  lan nak anak PKB engkang khianat. Sejarah nanti membuktikan kulo engkang leres" kata sang Maestro sahabat langit dan bumi itu.
Dan akhirnya kita pulang tapa kerusuhan.

Untungnya itu Gus Dur. Tetapi yang jadi masalah fitnah yang dilontarkan ke Gus Dur hanyalah angka  Rp 19 milyar. Dan itupun tidak benar. Coba badingkan dengan Century yang 6,7 trilyun ?. Dan mengalirnya kemana jelas, dibayarkan untuk siapa jelas, mengalir ke partai apa juga jelas. Dan itu rakyat tahu. DPR sendiri memutuskan bahwa ini kasus besar yang melibatkan Istana dan partai yang berkuasa. Tetapi tidak ditangani secara benar. Padahal janji temannmu itu ketika datang ke Magelang di rumah Simbah KH Abdurahman Khudhori dan didampingi banyak calon menteri adalah akan menjadi panglima pemberantasan korupsi. Dan sayapun berjanji siap menghunus pedang dalam memberantas korupsi. Tapi buktinya mana ?

Belum lagi kasus sang besan, kasus Miranda Gulthom. Semua mengarah kesana. Maka jangan sembarangan menggulirkan gerakan kalau engkau hanya setengah setengah. Rakyat sudah jengkel. Jendral Ryamizard Ryacudu ketika aku sambangi di rumahnya juga mengeluhkan. Indonesia ini jatuh seperti piring yang jatuh dari lantai tiga. Tanpa rem akan hancur. Begitulah kalau terjadi revolusi tanpa pemimpin. Saya masih ingat benar kata kata ini. Di ucapkan jendral yang tegas dan baik ini namun nasibnya justru disingkirkan. Di rumahnya yang di pampang patung Mahapatih Gajah Mada itu, sang jendral dengan santun mengantarkan aku pulang sampai di pinggir mulut gang. Meskipun sudah saya tolak dan saya larang dia tetap nmengantarkan sampai ke mobil pinjamanku yang diparkir cukup jauh. Gerimis kecil tidak menghalanginya.

Waktu itu saya memintanya untuk turun gunung. Kalau engkau tahu, jendral yang menjadi menantu Wapres Try Soetrisno, kalau revolusi tanpa pemimpin membuat negeri ini terjun seperti piring jatuh dari lantai tiga kenapa engkau tidak turun gunung ?. Saya siap mengerahkan massa saya lagi, kataku. Tetapi sang jendral masih ragu. Saya juga sampaikan hal ini kepada jendral Harsudiono Hartas di perpustakaan negara jalan Salemba.

Waktu itu Gerakan Revolusi Nurani yang dikomandoi oleh Jendral Tyasno Soedarto, Om Tomi (adik Pahlawan peta Supriyadi), Ki Sunardi serta almarhum ketua keluarga besar Marhein, DR Hadori Yunus mengumpulkan jendral jendral tua yang gigih. Mulai dari Jendral Soeprapto, Jendral Saiful Sulun, Jendral Ian Santoso, sampai sekretaris Bung Karno Pak Pramoe Alm. Saya katakan, "anda semua adalah anak anak bangsa, putra terbaik bangsa. Dan sudah menularkan virus patriotisme, virus kebangsaan di pesantren pesantren yang dulu menjadi ladang pembibitan tentara dan Polisi pembela tanah air. Kalau sekarang anda melihat negera dalam keadaan rusak kok diam saja. Padahal andalah yang memulai mengajarkan semangat bela bangsa dan bela tanah air, maka saya akan usulkan kepada Allah agar sampean di hukum di neraka.

Jendral dan tentara tidak ada kata pensiun. Pembela tanah air dan patriot tidak kenal waktu dan usia. Setiap tarikan nafasnya adalah perjuangan dan kemenangan untuk rakyat. Kalau melihat keadaan sudah sedemikian rusak anda menegakkannya, maka saya dan semua santri di tanah air juga akan menegakkan  dan mendoakan anda tidak masuk neraka.

Masih teringat benar,Pak Harsudiono,mendekatiku. Dia tetap tegas dan gagah di usia tuannya. saya memang dekat dengan beliau sejak menjadia Pandam IV Diponegoro yang kasdamnya adalah TB Silalahi. Saya sering diajak diskusi di Puriwedari (kediaman setiap pejabat panglima Kodam). Atau kadang beliau mampir ke pesantren. Maka saya agak kecut ketika dia melangkah siagap menuju kepadaku begitu aku turun panggung .Wah, Jendral yang saya hormati ini marah batinku. Ternyata tidak. Dia memeluku seraya membisiki telingaku. "Aku bangga denganmu Gus. Engkau benar. Jendral atau tentara tidak kenal pensiun dalam membela bangsa dan negaranya. Membela rakyat dan bapak ibunya sendiri. Teruskan perjuanganmu . Engkau laksana singa podium. Semoga pidatomu menggugah macan macan tidur, gus ".

Mendengar bisikan ini kontan air mataku jatuh. Menangis sesengukan, karena merasa menemukan bapak. Menemukan jendral yang berhati patriot. Karena selama ini kami semua merasa sendirian. 

Duh." Rawe rawe rantas malang malang putung, gus. 
Ada darah yang mengalir deras.
Darah perlawanan karena melihat kedzoliman.