Kamis, 31 Januari 2013

Trik Internet Gratis Indosat [IM3 Mentari] February 2013

Trik Internet Gratis Indosat [IM3 Mentari] Februari 2013 saatnya ijah bangkit lagi dengan settingan lama tapi maknyos. Unduh caranya dengan syarat utama ada sinya 3g disini.

Trik Internet Gratis Axis 10 11 12 Februari 2013

Trik Internet Gratis Axis 10 11 12 Februari 2013 khusus pengguna operamini handler/modif, paling hot di awal bulan. Sedot langsung settingan gratisannya dimari.

Rabu, 30 Januari 2013

Trik Internet Gratis Kartu Facebook Februari 2013

Trik Internet Gratis Kartu Facebook Februari 2013 lagi jamannya gratisan dengan kartu telkomsel fb karena paling maknyos. 100% ok buat browsing dan download, sedot cara gratisannya dimari.

Trik Internet Gratis BH XL Awal Februari 2013

Trik Internet Gratis BH XL Awal Februari 2013 dengan speed wuzz bisa pakai browser hp dan opera browser. Sedot langsung proxy sakti xl untuk bh disini.

Trik Internet Gratis 3Tri AON 7 8 9 Februari 2013

Trik Internet Gratis 3Tri AON 7 8 9 Februari 2013 paling terbaru dan sudah dites di kartu three masa tenggang pakai aon dan tidak. Sedot dua setting gratisannya dimari.

Trik Internet Gratis Telkomsel 4 5 6 Februari 2013

Trik Internet Gratis Telkomsel 4 5 6 Februari 2013 untuk kartu simpati dan as via operamini handler / operamini modif ngacir download file gajah. Ada dua trik masih hangat, sedot disini.

Trik Internet Gratis XL Ophand 1 2 3 Februari 2013

Trik Internet Gratis XL Ophand 1 2 3 Februari 2013 dijamin maknyos dan berhasil. Ada tiga pilihan trik gretongan xl via operamini handler, semuanya comot disini.

Senin, 21 Januari 2013

Trik Internet Gratis XL Akhir Januari 2013

Trik Internet Gratis XL Akhir Januari 2013
Gretongan terbaru 100% work via 123.xl.co.id:
xl ophand
bh axis
ucweb

Trik Internet Gratis Indosat 30 31 Januari 2013

Trik Internet Gratis Indosat 30 31 Januari 2013
Kartu im3 dan mentari 100% maknyos:
operamini modif indosat
Browser HP Indosat

Trik Internet Gratis Axis 28 29 Januari 2013

Trik Internet Gratis Axis 28 29 Januari 2013
Hot terbaru kartu axis:
via operamini handler
BH Axis

Trik Internet Gratis 3aon 26 27 Januari 2013

Trik Internet Gratis 3aon 26 27 Januari 2013
download settingan paling baru:
via opmod
aon BH

Trik Internet Gratis Telkomsel 24 25 Januari 2013

Trik Internet Gratis Telkomsel 24 25 Januari 2013
download cara terbaru:
via ophand
BH Kartu FB
Erot Flash

Rabu, 16 Januari 2013

Error Paket Flash Simpati As Akhir Januari 2013

Error Paket Flash Simpati As Akhir Januari 2013
Cara Erorr Flash Ultima Telkomsel Di PC Hp

Masih gagal erotin flash, ini cara terbarunya dijamin sukses besar.

cara1
cara2
pazwot

Cara Internet Gratis XL PC 22 Januari 2013

Cara Internet Gratis XL PC 22 Januari 2013
Setting gratisan kartu xl di pc terbaru dapat dari forum gratisan united. Sedot settingan gretongan xl akhir januari.

xl ispce
xl ssh
sarat wajib

xl, gratis, trik, internet

Rabu, 09 Januari 2013

Trik Internet Gratis 3 Tri Three 14 15 Januari 2013

Trik Internet Gratis 3 Tri Three 14 15 Januari 2013 masih mengandalkan paket aon always on untuk gretongan operamini handler dan modif. Sedot langsung setting hp dan ophand 100% gratis dimari.

Trik Internet Gratis Telkomsel 13 14 Januari 2013

Trik Internet Gratis Telkomsel 13 14 Januari 2013 setelah ditipu paket snc itu ternyata hanya untuk paket sosial network. Tapi tenang ada bug terbaru yang 100% full gratis untuk kartu simpati dan as. Sedot cara setting gratisannya kemari.

Senin, 07 Januari 2013

Puisi Cinta Rabi'ah Al Adawiyah

"Aku mengabdi kepada Tuhan
Bukan karena takut neraka
Bukan pula karena mengharap masuk surga
Tetapi aku mengabdi,
Karena cintaku padaNya
Ya Allah, jika aku menyembahMu
Karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
Dan jika aku menyembahMu
Karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya
Tetapi, jika aku menyembahMu
Demi Engkau semata,
Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajahMu
Yang abadi padaku"

Syair 1
Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cintaMu
Hingga tak ada satupun yang mengganguku dalam jumpaMu
Tuhanku, bintang gemintang berkelip-kelip
Manusia terlena dalam buai tidur lelap
Pintu pintu istana pun telah rapat
Tuhanku, demikian malam pun berlalau
Dan inilah siang datang menjelang
Aku menjadi resah gelisah
Apakah persembahan malamku, Engkau terima
Hingga aku berhak merengguk bahagis
Ataukah itu Kau tolak, hingga aku dihimpit duka,
Demi kemaha kuasaanMu
inilah yang akan selalau ku lakukan
Selama Kau beri aku kehidupan
Demi kemanusianMu,
Andai Kau usir aku dari pintuMu
Aku tak akan pergi berlalu
Karena cintaku padaMu sepenuh kalbu

Syair 2
Ya Allah, apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di dunia ini,
Berikanlah kepada musuh-musuhMu
Dan apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,
Berikanlah kepada sahabat-sahabatMu
Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku  

Syair 3
Aku mengabdi kepada Tuhan
Bukan karena takut neraka
Bukan pula karena mengharap masuk surga
Tetapi aku mengabdi,
Karena cintaku padaNya
Ya Allah, jika aku menyembahMu
Karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
Dan jika aku menyembahMu
Karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya
Tetapi, jika aku menyembahMu
Demi Engkau semata,
Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajahMu
Yang abadi padaku

Syair 4
Ya Allah
Semua jerih payahku
Dan semua hasratku di antara segala
Kesenangan-kesenangan
Di dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau
Dan di akhirat nanti, diantara segala kesenangan
Adalah untuk berjumpa denganMu
Begitu halnya dengan diriku
Seperti yang telah Kau katakana
Kini, perbuatlah seperti yang Engkau Kehendaki

Syair 5
Aku mencintaiMu dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diriMu
Cinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingatMu
Cinta karena diriMu, adalah keadaanMu mengungkapkan tabir
Hingga Engkau ku lihat
Baik untuk ini maupun untuk itu
Pujian bukanlah bagiku
BagiMu pujian untuk semua itu

Syair 6
Buah hatiku, hanya Engkau yang kukasihi
Beri ampunlah pembuat dosa yang datang kehadiratMu
Engkaulah harapanku, kebahagiaan dan kesenanganku
Hatiku telah enggan mencintai selain dari Engkau

Syair 7
Hatiku tenteram dan damai jika aku diam sendiri
Ketika Kekasih bersamaku
CintaNya padaku tak pernah terbagi
Dan dengan benda yang fana selalu mengujiku
Kapan dapat kurenungi keindahanNya
Dia akan menjadi mihrabku
Dan rahasiaNya menjadi kiblatku
Bila aku mati karena cinta, sebelum terpuaskan
Akan tersiksa dan lukalah aku di dunia ini
O, penawar jiwaku
Hatiku adalah santapan yang tersaji bagi mauMu
Barulah jiwaku pulih jika telah bersatu dengan Mu
O, sukacita dan nyawaku, semoga kekallah
Jiwaku, Kaulah sumber hidupku
Dan dariMu jua birahiku berasal
Dari semua benda fana di dunia ini
Dariku telah tercerah
Hasratku adalah bersatu denganMu
Melabuhkan rindu

Syair 8
Sendiri daku bersama Cintaku
Waktu rahasia yang lebih lembut dari udara petang
Lintas dan penglihatan batin
Melimpahkan karunia atas doaku
Memahkotaiku, hingga enyahlah yang lain, sirna
Antara takjub atas keindahan dan keagunganNya
Dalam semerbak tiada tara
Aku berdiri dalam asyik-masyuk yang bisu
Ku saksikan yang datang dan pergi dalam kalbu
Lihat, dalam wajahNya
Tercampur segenap pesona dan karunia
Seluruh keindahan menyatu
Dalam wajahNya yang sempurna
Lihat Dia, yang akan berkata
“Tiada Tuhan selain Dia, dan Dialah Yang maha Mulia.”

Syair 9
Rasa riangku, rinduku, lindunganku,
Teman, penolong dan tujuanku,
Kaulah karibku, dan rindu padaMu
Meneguhkan daku
Apa bukan padaMu aku ini merindu
O, nyawa dan sahabatku
Aku remuk di rongga bumi ini
Telah banyak karunia Kau berikan
Telah banyak..
Namun tak ku butuh pahala
Pemberian ataupun pertolongan
CintaMu semata meliput
Rindu dan bahagiaku
Ia mengalir di mata kalbuku yang dahaga
Adapun di sisiMu aku telah tiada
Kau bikin dada kerontang ini meluas hijau
Kau adalah rasa riangku
Kau tegak dalam diriku
Jika akku telah memenuhiMu
O, rindu hatiku, aku pun bahagia


Sekilas Profil Rabi'ah Al Adawiyah

Rabi’ah binti Ismail al-Adawiyah tergolong wanita sufi yang terkenal dalam sejarah Islam. Dia dilahirkan sekitar awal kurun kedua Hijrah berhampiran kota Basrah di Iraq. Dia lahir dalam sebuah keluarga yang miskin dari segi kebendaan namun kaya dengan peribadatan kepada Allah. Ayahnya pula hanya bekerja mengangkut penumpang menyeberangi Sungai Dijlah dengan menggunakan sampan. 

Pada akhir kurun pertama Hijrah, keadaan hidup masyarakat Islam dalam pemerintahan Bani Umaiyah yang sebelumnya terkenal dengan ketaqwaan telah mulai berubah. Pergaulan semakin bebas dan orang ramai berlumba-lumba mencari kekayaan. Justeru itu kejahatan dan maksiat tersebar luas. Pekerjaan menyanyi, menari dan berhibur semakin diagung-agungkan. Maka ketajaman iman mulai tumpul dan zaman hidup wara’ serta zuhud hampir lenyap sama sekali. 

Namun begitu, Allah telah memelihara sebilangan kaum Muslimin agar tidak terjerumus ke dalam fitnah tersebut. Pada masa itulah muncul satu gerakan baru yang dinamakan Tasawuf Islami yang dipimpin oleh Hasan al-Bashri. Pengikutnya terdiri daripada lelaki dan wanita. Mereka menghabiskan masa dan tenaga untuk mendidik jiwa dan rohani mengatasi segala tuntutan hawa nafu demi mendekatkan diri kepada Allah sebagai hamba yang benar-benar taat. 

Bapa Rabi’ah merupakan hamba yang sangat bertaqwa, tersingkir daripada kemewahan dunia dan tidak pernah letih bersyukur kepada Allah. Dia mendidik anak perempuannya menjadi muslimah yang berjiwa bersih. Pendidikan yang diberikannya bersumberkan al-Quran semata-mata. Natijahnya Rabi’ah sendiri begitu gemar membaca dan menghayati isi al-Quran sehigga berjaya menghafal kandungan al-Quran. Sejak kecil lagi Rabi’ah sememangnya berjiwa halus, mempunyai keyakinan yang tinggi serta keimanan yang mendalam. 

Menjelang kedewasaannya, kehidupannya menjadi serba sempit. Keadaan itu semakin buruk setelah beliau ditinggalkan ayah dan ibunya. Rabi’ah juga tidak terkecuali daripada ujian yang bertujuan membuktikan keteguhan iman. Ada riwayat yang mengatakan beliau telah terjebak dalam kancah maksiat. Namun dengan limpah hidayah Allah, dengan asas keimanan yang belum padam di hatinya, dia dipermudahkan oleh Allah untuk kembali bertaubat. Babak-babak taubat inilah yang mungkin dapat menyedar serta mendorong hati kita merasai cara yang sepatutnya seorang hamba brgantung harap kepada belas ihsan Tuhannya. 

Marilah kita teliti ucapan Rabi’ah sewaktu kesunyian di ketenangan malam ketika bermunajat kepada Allah:

“Ya Allah, ya Tuhanku. Aku berlindung diri kepada Engkau daripada segala yang ada yang boleh memesongkan diri daripada-Mu, daripada segala pendinding yang boleh mendinding antara aku dengan Engkau!
 
“Tuhanku! bintang-bintang telah menjelma indah, mata telah tidur nyenyak, semua pemilik telah menutup pintunya dan inilah dudukku di hadapan-Mu.
 
“Tuhanku! Tiada kudengar suara binatang yang mengaum, tiada desiran pohon yang bergeser, tiada desiran air yang mengalir, tiada siulan burung yang menyanyi, tiada nikmatnya teduhan yang melindungi, tiada tiupan angin yang nyaman, tiada dentuman guruh yang menakutkan melainkan aku dapati semua itu menjadi bukti keEsaan-Mu dan menunjukkan tiada sesuatu yang menyamai-Mu.
 
“Sekelian manusia telah tidur dan semua orang telah lalai dengan asyik maksyuknya. Yang tinggal hanya Rabi’ah yang banyak kesalahan di hadapan-Mu. Maka moga-moga Engkau berikan suatu pandangan kepadanya yang akan menahannya daripada tidur supaya dia dapat berkhidmat kepada-Mu.”
 
Rabi’ah juga pernah meraung memohon belas ihsan Allah SWT:

“Tuhanku! Engkau akan mendekatkan orang yang dekat di dalam kesunyian kepada keagungan-Mu. Semua ikan di laut bertasbih di dalam lautan yang mendalam dan kerana kebesaran kesucian-Mu, ombak di laut bertepukan. Engkaulah Tuhan yang sujud kepada-Nya malam yang gelap, siang yang terang, falak yang bulat, bulan yang menerangi, bintang yang berkerdipan dan setiap sesuatu di sisi-Mu dengan takdir sebab Engkaulah Tuhan Yang Maha Tinggi lagi Maha Perkasa.”
 
Setiap malam begitulah keadaan Rabi’ah. Apabila fajar menyinsing, Rabi’ah terus juga bermunajat dengan ungkapan seperti: 

“Wahai Tuhanku! Malam yang akan pergi dan siang pula akan mengganti. Wahai malangnya diri! Apakah Engkau akan menerima malamku ini supaya aku berasa bahagia ataupun Engkau akan menolaknya maka aku diberikan takziah? Demi kemuliaan-Mu, jadikanlah caraku ini kekal selama Engkau menghidupkan aku dan bantulah aku di atasnya. Demi kemuliaan-Mu, jika Engkau menghalauku daripada pintu-Mu itu, nescaya aku akan tetap tidak bergerak juga dari situ disebabkan hatiku sangat cinta kepada-Mu.”
 
Seperkara menarik tentang diri Rabi’ah ialah dia menolak lamaran untuk berkahwin dengan alasan:

“Perkahwinan itu memang perlu bagi sesiapa yang mempunyai pilihan. Adapun aku tiada mempunyai pilihan untuk diriku. Aku adalah milik Tuhanku dan di bawah perintah-Nya. Aku tidak mempunyai apa-apa pun.”
 
Rabi’ah seolah-olah tidak mengenali yang lain daripada Allah. Oleh itu dia terus-menerus mencintai Allah semata-mata. Dia tidak mempunyai tujuan lain kecuali untuk mencapai keredaan Allah. Rabi’ah telah mempertalikan akalnya, pemikirannya dan perasaannya hanya kepada akhirat semata-mata. Dia sentiasa meletakkan kain kapannya di hadapannya dan sentiasa membelek-beleknya setiap hari. 

Selama 30 tahun dia terus-menerus mengulangi kata-kata ini dalam sembahyangnya:

“Ya Tuhanku! Tenggelamkanlah aku di dalam kecintaan-Mu supaya tiada suatupun yang dapat memalingkan aku daripada-Mu.”
Antara syairnya yang masyhur berbunyi:
“Kekasihku tiada menyamai kekasih lain biar bagaimanapun,
Tiada selain Dia di dalam hatiku mempunyai tempat manapun,
Kekasihku ghaib daripada penglihatanku dan peribadiku sekalipun,
Akan tetapi Dia tidak pernah ghaib di dalam hatiku walau sedetik pun.”
 
Rabi’ah telah membentuk satu cara yang luar biasa di dalam mencintai Allah. Dia menjadikan kecintaan pada Ilahi itu sebagai satu cara untuk membersihkan hati dan jiwa. Dia memulakan fahaman sufinya dengan menanamkan rasa takut kepada kemurkaan Allah seperti yang pernah diluahkannya: 

“Wahai Tuhanku! Apakah Engkau akan membakar dengan api hati yang mencintai-Mu dan lisan yang menyebut-Mu dan hamba yang takut kepada-Mu?”
 
Kecintaan Rabi’ah kepada Allah berjaya melewati pengharapan untuk beroleh syurga Allah semata-mata. 

“Jika aku menyembah-Mu kerana takut daripada api neraka-Mu maka bakarlah aku di dalamnya! Dan jika aku menyembah-Mu kerana tamak kepada syurga-Mu maka haramkanlah aku daripadanya! Tetapi jika aku menyembah-Mu kerana kecintaanku kepada-Mu maka berikanlah aku balasan yang besar, berilah aku melihat wajah-Mu yang Maha Besar dan Maha Mulia itu.”
 
Begitulah keadaan kehidupan Rabi’ah yang ditakdirkan Allah untuk diuji dengan keimanan serta kecintaan kepada-Nya. Rabi’ah meninggal dunia pada 135 Hijrah iaitu ketika usianya menjangkau 80 tahun. Moga-moga Allah meredainya, amin! 

Sekarang mari kita tinjau diri sendiri pula. Adakah kita menyedari satu hakikat yang disebut oleh Allah di dalam Surah Ali Imran, ayat 142 yang bermaksud: 

“Apakah kamu mengira bahawa kamu akan masuk syurga padahal belum nyata bagi Allah orang yang berjihad di antaramu dan belum nyata orang yang sabar.”
 
Bagaimana perasaan kita apabila insan yang kita kasihi menyinggung perasaan kita? Adakah kita terus berkecil hati dan meletakkan kesalahan kepada insan berkenaan? Tidak terlintaskah untuk merasakan di dalam hati seumpama ini:

“Ya Allah! Ampunilah aku. Sesungguhnya hanya Engkau yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Hanya kasih-Mu yang abadi dan hanya hidup di sisi-Mu sahaja yang berkekalan. Selamatkanlah aku daripada tipu daya yang mengasyikkan.”
 
Sesungguhnya apa juga lintasan hati dan luahan rasa yang tercetus daripada kita bergantung kepada cara hati kita berhubung dengan Allah. Semakin kita kenali keluhuran cinta kepada Allah, maka bertambah erat pergantungan hati kita kepada Allah serta melahirkan keyakinan cinta dan kasih yang sentiasa subur.
Lanjutan itu jiwa kita tidak mudah berasa kecewa dengan gelagat sesama insan yang pelbagai ragam. Keadaan begini sebenarnya terlebih dahulu perlu dipupuk dengan melihat serta merenungi alam yang terbentang luas ini sebagai anugerah besar daripada Allah untuk maslahat kehidupan manusia. Kemudian cubalah hitung betapa banyaknya nikmat Allah kepada kita. 

Dengan itu kita akan sedar bahawa kita sebenarnya hanya bergantung kepada Allah. Bermula dari sini kita akan mampu membina perasaan cinta terhadap Allah yang kemudian mesti diperkukuhkan dengan mencintai titah perintah Allah. Mudah-mudahan nanti kita juga akan menjadi perindu cinta Allah yang kekal abadi. 

Sumber :  http://hasan98.tripod.com/rabiah.htm

Trik Internet Gratis Indosat 9 10 Januari 2013

Trik Internet Gratis Indosat 9 10 Januari 2013 bukan hoax sudah dites berhasil tanpa malak dengan sedikit akalin paket gratisan tanpa bayar. Hanya untuk hp via operamini modif, download operanya kemari.

Cara gratisannya di handphone untuk pengaturannya sedot disini.

Trik Internet Gratis Axis Terbaru 9 10 Januari 2013

Trik Internet Gratis Axis Terbaru 9 10 Januari 2013 terjamin full gratis via ophand openg dan opmod. Belum punya ophand terbaru sedot kemari.

Setting apn proxy port pada hp dan opreknya di operamini, comot dimari.

Trik Internet Gratis XL Ophand 9 10 Januari 2013

Trik Internet Gratis XL Ophand 9 10 Januari 2013 caranya sudah diperbarui dengan buh terbaru dan terbukti 100% gratis tidak malak.

download dulu operamini handler versei terbaru 4.21
cara gratisan xl comot dimari

Polling : Mahfudz MD Kandidat Terkuat 2014

"Polling kali ini seolah menegaskan hasil survey serupa yang di gelar Lembaga Survey Indonesia di mana juga menempatkan Mahfudz MD sebagai kandidat paling layak memimpin Indonesia. Perbedaannya, LSI menggunakan sample dari kalangan penentu opini (leader opinion) yang rata rata berisikan para tokoh atau pengamat politik, sedang kami memakai sample kalangan umum. Artinya, jika kita menggunakan dua acuan ini maka bisa di tarik kesimpulan bahwa ternyata mantan Ketua DPP PKB ini tidak saja di percaya oleh kalangan atas, tapi juga di minati rakyat"
 
Mahfudz MD dalam acara diskusi Gusdurian, Wahid Institute (by Suryo Tanggono)


Pada tanggal 6 Januari 2013 lalu, Tampol Gubrak (Team Polling Gubrak) menggelar survey kecil kecilan dengan tema “Siapakah Tokoh Yang Layak Memimpin Indonesia 2014”. Metode yang kita pakai adalah dengan cara mengirim sms berupa pertanyaan seperti di atas ke 800an nomer ponsel. Dari sms yang kami sebar, 31 nomer memberikan jawaban. Rata rata responden menyebut tiga nama tokoh nasional yang menurut mereka layak memimpin Indonesia 2014 mendatang. Namun demikian, ada pula yang hanya menyebut satu atau dua nama saja.

Perlu di ketahui oleh pembaca, responden kami berasal dari beberapa wilayah di Indonesia, dengan rentang usia 17 – 55 tahun dan dengan latar belakang pendidikan maupun profesi beraneka macam. Jajak pendapat kali ini memang terbilang sepi peminat. Biasanya setiap kali kita menggelar jajak pendapat, responden yang bersedia memberikan jawaban angkanya dua kali lipat bahkan lebih dari itu. Banyak sebab. Mungkin responden belum yakin dengan tokoh tokoh yang muncul atau barangkali karena belum jelas apakah tokoh tokoh itu benar benar akan menjadi kandidat atau tidak. Pun demikian, polling ini setidaknya bisa memberi gambaran tentang siapa tokoh yang di inginkan rakyat sebenarnya.



Mahfudz MD paling di minati

18 dari 31 responden atau separuh lebih menyebut nama tokoh asal Madura yang pernah menjadi Menteri Pertahanan era Gus Dur dan kini menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi ini. Dari 18 responden yang menyebut nama ahli hukum tatanegara ini, 5 di antaranya bahkan tidak memberikan jawaban lain kecuali hanya nama Mahfudz MD yang mereka sodorkan. Artinya, hampir sepertiga pemilih sangat yakin bahwa Prof Dr Mahfudz MD layak memimpin Indonesia mendatang.

Polling kali ini seolah menegaskan hasil survey serupa yang di gelar Lembaga Survey Indonesia di mana juga menempatkan Mahfudz MD sebagai kandidat paling layak memimpin Indonesia. Perbedaannya, LSI menggunakan sample dari kalangan penentu opini (leader opinion) yang rata rata berisikan para tokoh atau pengamat politik, sedang kami memakai sample kalangan umum. Artinya, jika kita menggunakan dua acuan ini maka bisa di tarik kesimpulan bahwa ternyata mantan Ketua DPP PKB ini tidak saja di percaya oleh kalangan atas, tapi juga di minati rakyat.

Di posisi kedua, ada 3 nama tokoh yang di gadang gadang menjadi pengganti SBY. Di antaranya, Dahlan Iskan, Prabowo dan Jokowi. Masing masing di pilih oleh 9 responden. Kemudian ada nama mantan Wakil Presiden RI, Yusuf Kalla yang di pilih oleh 6 responden.

Yang menarik, Prabowo yang dalam survey versi LSI hanya menempati urutan ke 16 alias papan bawah ternyata cukup mendapat tempat di hati masyarakat. Ini menandakan bahwa pendapat elite memang tidak sepenuhnya sejalan dengan pendapat masyarakat. Begitu juga dengan nama Jokowi yang sama sekali tidak masuk orbit dalam survey LSI, nyatanya cukup populer di mata rakyat, bahkan mampu bersaing dengan nama nama beken lainnya.


Rhoma kuda hitam, ARB tamat

Sempat berniat mencalonkan diri sebagai Presiden  dan di isukan mendapat dukungan dari PKB namun belakangan gaungnya tak terdengar lagi, nama pemimpin Soneta Group ini rupanya masih mendapat tempat di hati masyarakat. Setidaknya nama Raja Dangdut legendaris ini di minati oleh 4 responden. Nama Rhoma Irama bahkan menurut jajak pendapat kami popularitasnya masih di atas Megawati, Aburizal Bakrie, Wiranto dan lain lain.

Bicara soal Aburizal Bakrie yang belakangan merubah inisial namanya menjadi ARB. Pria yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini pamornya tidak terlalu mengesankan di mata masyarakat. Iklan pencalonan dirinya di media massa yang begitu gencar tak juga mampu mengatrol popularitasnya. Jangankan untuk menyodok di tangga teratas, bahkan dengan sesama kader Golkar lainnya (JK), ARB masih kalah populer. Responden kami yang memilih nama ARB hanya 3 orang. Angka ini sama dengan perolehan Megawati.


Berikut hasil lengkap Polling Gubrak

1.Mahfudz MD : 18
2. Dahlan Iskan : 9
3. Jokowi : 9
4. Prabowo : 9
5. Yusuf Kalla : 6
6. Rhoma Irama : 4
7. Megawati : 3
8. Aburizal Bakri : 3
9. Any Yudoyono : 2
10. Abraham Samad : 1
11. Amien Rais : 1
12. Sultan HB X : 1
13. Wiranto : 1
14. Anis Baswedan : 1

Total responden : 800
Yang menjawab : 31
Team Polling Gubrak : Hafidz, Yuyun, Imam, Harun, Lestari, Isti

Sabtu, 05 Januari 2013

Fakta Lengsernya Gus Dur

"Tiga minggu sebelum Gus Dur di jatuhkan melalui SI MPR, Mahfudz MD mengatakan bahwa ada utusan yang mewakili beberapa ormas ingin menghadap Gus Dur. Utusan ini bermaksud menawarkan diri membela Gus Dur dengan mengerahkan jutaan umat Islam guna mengepung Senayan. Namun utusan ini meminta syarat kepada Gus Dur untuk mengeluarkan maklumat untuk mengganti Pancasila dengan syariat Islam. Mahfudz MD kemudian menyampaikan perihal ini kepada Gus Dur"



Artikel ini kami tulis berdasarkan testimoni Ketua MK, Prof DR Mahfud MD dalam acara diskusi Gusdurian, Jum'at 4 Januari di Kantor Wahid Institute

Kasus ini di mulai ketika Ir Sapuan (wakil kabulog kala itu) dengan di antar Suwondo menghadap Presiden Wahid di istana guna membicarakan masalah krisis yang melanda Indonesia. Setelah pertemuan itu Suwondo yang konon mengaku sebagai teman dari presiden Wahid meminta Sapuan untuk mengeluarkan dana bulog sebesar 35 milyar rupiah guna mengatasi krisis yang di maksud. Karena Sapuan menganggap Suwondo sebagai ‘orang’nya Presiden dan lagi ia di janjikan akan di angkat sebagai Kepala Bulog setelah dana itu cair maka ia bersedia membantu.

Menurut keterangan Mahfudz MD, Presiden memang membutuhkan dana untuk menanggulangi krisis. Akan tetapi Presiden Wahid sama sekali tidak meminta dana itu harus di ambilkan dari bulog. Pencairan dana bulog ini (seperti keterangan tersangka di pengadilan) murni atas inisiatif kedua orang itu (Sapuan dan Suwondo). Pengadilan tidak pernah menyebut bahwa Presiden Abdurrahman Wahid terlibat dalam kasus ini. Hingga kedua orang ini di putus hukuman masing masing 4 tahun penjara, keterlibatan Gus Dur dalam kasus Bulogate tidak pernah bisa di buktikan. Bahkan Kejagung akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan SP3 (Surat Perintah Penghentian Perkara) untuk Presiden Wahid. Dengan demikian, secara hukum Gus Dur bersih dari kasus Bulogate, tegas Ketua MK yang juga mantan menteri di era Presiden Abdurrahman Wahid itu.

Demikian juga dengan kasus Bruneigate. Kasus ini menurut Mahfud MD tidak bisa di pidanakan karena dana yang di maksud bukan di minta oleh kepala negara kepada negara lain, melainkan murni berupa dana bantuan (zakat) Raja Brunei untuk masyarakat Indonesia.

Namun demikian, kasus ini oleh kalangan politisi di sikapi lain. Kalangan DPR yang sudah kadung percaya bahwa Gus Dur terlibat dalam kasus itu kemudian membentuk Pansus Dana Yanatera Bulog dengan tujuan untuk meminta keterangan soal kasus bulogate dan bruneigate. Secara hukum tatanegara, keberadaan pansus ini sebenarnya cacat hukum. Pembentukan Pansus yang menurut UU  No 6/1954 mensyaratkan adanya pencatatan melalui lembar negara pada prakteknya tidak pernah di penuhi. Pansus tetap bekerja walaupun tanpa melalui prosedur yang di atur dalam hukum tata negara.

Dalam UU No 6/1954 di sebutkan :

UU No. 6/1954 Tentang Hak Angket DPR pasal 2 ayat 1 : "Putusan selengkapnya termaksud dalam ayat (2) pasal 1 diumumkan dengan resmi dalam Berita Negara, sesuai dengan risalah Dewan Perwakilan Rakyat yang bersangkutan"

Pansus yang di pimpin Bakhtiar Chamsah (anggota FPPP) ini nyata nyata cacat hukum karena kenyataannya kegiatan ini baru di catatkan pada berita negara setelah tiga bulan bekerja. Dengan demikian, maka bisa di katakan keberadaan pansus ini sebenarnya illegal.

Berangkat dari hasil pansus dana Yanatera Bulog, DPR yang sejak awal sepertinya memang berniat menjatuhkan presiden kemudian menjatuhkan surat memorandum I pada tanggal  1 Februari 2001. Memorandum ini oleh Gus Dur di tolak. Penolakan ini kemudian membuat DPR lagi lagi mengeluarkan memorandum II di bulan Mei.

Pada tanggal 2 Juni 2001, Gus Dur meminta  Jenderal Suroyo Bimantoro mundur sebagai Kapolri dan melantik Irjen Chaerudin Ismail sebagai Wakapolri. Permintaan Gus Dur ini rupanya mendapatkan perlawanan di tubuh Polri. Namun Gus Dur bergeming, pada tanggal 1 Juli bertepatan dengan hari Bayangkara, Presiden resmi memberhentikan Jendral Bimantoro dari jabatan sebagai Kapolri dan di susul pada tanggal 21 Juli 2001 Presiden melantik secara resmi melantik Chaerudin Ismail sebagai penjabat sementara Kapolri.

Tindakan ini kemudian memantik reaksi DPR yang akhirnya meminta MPR untuk menyelenggarakan Sidang Istimewa dengan alasan Presiden telah melanggar  Tap MPR No 6 dan 7/1999 tentang penggantian Kapolri. Menurut Mahfud MD, keputusan DPR yang langsung meminta MPR menggelar SI ini cacat hukum. Seharusnya jika alasannya adalah karena Presiden mengganti Kapolri tanpa persetujuan DPR, upaya yang di lakukan tidak langsung menggelar sidang Istimewa. Untuk kasus Kapolri, DPR seharusnya menyampaikan nota memorandum terlebih dahulu, bukan langsung menggelar sidang istimewa. Ini sesuai dengan Tap MPR no 3/1978 Pasal 7  ayat 2-4 :

(2). Apabila Dewan Perwakilan Rakyat menganggap Presiden sungguh melanggar
Haluan Negara, maka Dewan Perwakilan Rakyat menyampaikan
memorandum untuk mengingatkan Presiden.
(3). Apabila dalam waktu tiga bulan Presiden tidak memperhatikan memorandum
Dewan Perwakilan Rakyat tersebut pada ayat (2) pasal ini, maka Dewan
Perwakilan Rakyat menyampaikan memorandum yang kedua.
(4). Apabila dalam waktu satu bulan memorandum yang kedua tersebut pada ayat
(3) pasal ini, tidak diindahkan oleh Presiden, maka Dewan Perwakilan Rakyat dapat meminta Majelis mengadakan Sidang istimewa untuk meminta
pertanggungan jawab Presiden.



Gus Dur dan Syariat Islam

Tiga minggu sebelum Gus Dur di jatuhkan melalui SI MPR, Mahfudz MD mengatakan bahwa ada utusan yang mewakili beberapa ormas ingin menghadap Gus Dur. Utusan ini bermaksud menawarkan diri membela Gus Dur dengan mengerahkan jutaan umat Islam guna mengepung Senayan. Namun utusan ini meminta syarat kepada Gus Dur untuk mengeluarkan maklumat untuk mengganti Pancasila dengan syariat Islam. Mahfudz MD kemudian menyampaikan perihal ini kepada Gus Dur.

Begitu mendapat laporan itu, Gus Dur bukannya menerima tawaran dari kelompok itu, tapi dengan lantang Gus Dur berkata : “Lebih baik saya tidak jadi presiden daripada harus mengganti Pancasila!!”.

Kesimpulan Penulis :

1. Isu bahwa Gus Dur di jatuhkan dari kursi kepresidenan karena kasus Bulogate dan Bruneigate adalah tidak benar. Pengadilan mengatakan Gus Dur tidak terlibat dan Kejaksaan telah mengeluarkan SP3 atas kasus itu terhadap Gus Dur

2. Sidang istimewa MPR 1 Agustus 2001 cacat hukum karena menyalahi prosedur ketatanegaraan

3. Keputusan pemakzulan Presiden alurnya tidak jelas. Di mulai dengan alasan kasus Bulogate/Bruneigate lalu berganti dengan alasan pencopotan Jendral Bimantoro dan terakhir mengenai dekrit Presiden.

4. Tidak ada kejelasan atas dasar pasal apa, haluan negara mana yang di langgar Gus Dur sehingga MPR terpaksa menjatuhkan Presiden

Pasal 4
Majelis dapat memberhentikan Presiden sebelum habis masa jabatannya,
karena :
a. Atas permintaan sendiri.
b. Berhalangan tetap.
c. Sungguh-sungguh melanggar Haluan Negara.

Penulis : M Hafidz Atsani, Pendiri Komunitas Gubrak Indonesia 
Photografer : Suryo Tanggono

Rabu, 02 Januari 2013

Jangan Biarkan 'Dia' Bertarung Sendirian (sebuah surat untuk Para Pencari Gus Dur)

“Nggak penting memikirkan kalah menang, yang penting kebersamaan…”

oleh Mohammad Hafidz Atsani

Begitu jawaban sederhana dari kawan saya ketika di tanya soal bagaimana prospek Yenny Wahid dan PKBIBnya di 2014. Kalimat yang menurut saya cukup tulus. Bukan datang dari seseorang yang memang ikut ambil bagian dalam struktur partai, bukan aktifis LSM dan setahu saya belum pernah bertemu langsung dengan idolanya, Gus Dur. Pengembaraannya menuju peraduan sang tokoh pluralis di mulai justru di saat sang ‘Penakhluk’ telah tiada. Dia datang ketika pesta telah usai.  Ketika semua tamu pulang dan bercengkerama dengan kehidupan ‘baru’nya masing masing.

Menyedihkan mungkin. Mimpinya untuk ikut mencicipi lezatnya pesta anggur bersama sang sastrawan kehidupan mendadak pupus manakala yang ia dapatkan hanya piring piring kotor, meja kursi yang berserakan dan gelas gelas kusam dengan bau anggur nan menyengat. Tidak ada sisa, tidak ada setegukpun yang bisa di kais untuk meredakan kehausan yang melanda tenggorokannya. Bahkan, yang paling membuatnya begitu teramat terpukul adalah, tidak ada sang sastrawan kehidupan di sana. Sunyi, senyap dan hening.

Cut…cut…!

Abaikan sejenak kalimat kalimat yang tidak terlalu puitis di atas dan mari kita kembali ke dunia nyata. Dunia fakta, dan dunia yang ilmu hitung masih berlaku. He he he…

PKBIB. Terus terang saya belum terlalu familiar mengucapkannya. Bahkan kepanjangannya apa, juga belum  hafal betul. Yang mungkin tersisa dalam ingatan saya barangkali hanya satu kata kunci. Yenny Wahid. Nama lengkapnya Zannuba Arifah Chafsoh. Putri kedua Gus Dur yang lahir dari rahim ibu Shinta Nuriyah pada tanggal 29 Oktober 1974 ini mungkin tak asing lagi di blantika politik nasional. Pernah menjadi staf kepresidenan di awal pemerintahan SBY, sempat di daulat sebagai sekjen partai besutan bapaknya, namun perlahan tapi pasti terpental dari pusaran.

Banyak yang memprediksi bahwa karir politik anak biologis Gus Dur ini bakalan tamat seiring makin rapuhnya perlawanan kubu PKB Gus Dur terhadap Muhaimin. Logikanya sederhana, saat sang ayah masih berdiri tegak di belakangnya saja, ibu dari Malica Aurora Madhura ini tak pernah sanggup menghentikan dominasi lawan politiknya di PKB. Lalu apa yang bisa di perbuat ketika kini ia sendirian ?.

Saya masih ingat betul, di awal pasca wafatnya sang  ‘Penakhluk’, Yenny Wahid masih cukup punya kemampuan untuk menggalang para pendukungnya. Sukses ikut ambil bagian dalam event event peringatan wafatnya Gus Dur, sukses membuat kubu Muhaimin pontang panting meredam manuvernya, dan puncaknya adalah di selenggarakannya muktamar PKB Gus Dur di Surabaya yang sudah kita duga dari awal menjadi tempat pengukuhan Yenny Wahid sebagai ujung tombak PKB Gus Dur.

Cerita menarik dari wanita cantik yang juga menjadi direktur di Wahid Institute ini tak cukup hanya sampai di situ. Kendati sukses menyelenggarakan muktamar di Surabaya, usahanya untuk mematahkan dominasi Muhaimin rupanya belum mencapai titik hasil yang memuaskan. Apalagi secara de jure PKB Muhaimin di anggap lebih sah secara hukum. Praktis perlawanan demi perlawanan yang di lakukan kubu PKB Gus Dur hanya menabrak tembok beton yang keras bukan main.

2011 PKB Gus Dur bermetamorphose menjadi PKBN. Dengan mengusung logo yang hampir mirip dengan PKB Muhaimin, partai ini di daftarkan ke kementerian hukum dan HAM. Tapi nahas, PKBN di vonis tidak lolos verifikasi.  Terlepas bahwa kegagalan PKBN lolos verifikasi itu di karenakan ada tangan kuat yang sengaja menggagalkan, yang pasti sejak itu saya dan mungkin banyak orang menganggap bahwa perlawanan PKB Gus Dur sudah berakhir. Game over.

Namun rupanya perkiraan saya sedikit meleset. Seperti tabiat bapaknya, Yenny Wahid rupanya belum mengenal kata menyerah.  Awal Juli 2012, bersama Kartini Syahrir (Ketua Partai Perjuangan Indonesia Baru), Yenny Wahid membuat kesepakatan untuk menyatukan langkah dengan melebur PKBN dan PPIB menjadi satu wadah bernama PKBIB (Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru). Dalam Kongres PPIB yang di selenggarakan di hotel Red Top, 12 Juli 2012, Yenny Wahid di percaya sebagai ketua umum dan mendapat amanat untuk meloloskan partai hasil merger ini untuk ikut bertanding di 2014.

Lalu bagaimana prospek PKBIB di 2014 ?.

Jika kita mengacu pada suara PKB di pemilu 2009 yang hanya mampu mengumpulkan angka sekitar 5% atau separuh dari yang pernah di hasilkan di pemilu sebelumnya, tentu kita akan menyimpulkan bahwa PKBIB setidaknya masih punya harapan untuk survive. Minimal jika kita asumsikan suara yang hilang itu adalah suara loyalis PKB Gus Dur, angka 5% sudah di pegang. Ini belum termasuk tambahan suara dari PPIB yang walaupun di 2009 hanya mengumpulkan suara ratusan ribu.

Akan tetapi itu sekedar hitung hitungan di atas kertas. Dan sebaiknya semua elemen di PKBIB  tidak menggunakan kalkulasi cara kuno itu. Selain hanya akan memperpanjang polemik dengan PKB yang pada akhirnya bisa jadi boomerang buat kemajuan partai, asumsi seperti itu juga menyesatkan.

Karakteristik pemilih kita sebagian besar bukan tipe pemilih yang loyal. Tidak ada jaminan pemenang pemilu kemarin akan memenangkan kembali di pemilu selanjutnya. Kedua, jumlah suara mengambang alias mereka yang belum menentukan pilihan hingga hari ini masih relatif besar.  Angkanya di atas 25%. Apalagi menurut perkiraan kami, pemilu 2014 nanti jumlah peserta pemilu bisa jadi tidak lebih banyak dari pemilu sebelumnya. Jadi, apa yang mau di rebut dan ributkan dengan PKB ?.

Tentu bukan pekerjaan mudah, untuk sekedar survive di 2014. Apalagi seperti yang kita tahu, PKBIB bukan partai borjuis yang punya stok dana melimpah. Jangankan untuk beriklan di media massa, untuk urusan kantor saja mesti setengah mati mengusahakannya. Bahkan beberapa saat lalu saya sempat mendapat curhat dari salah satu ketua cabang PKBIB, belum kompetisi saja sudah harus bersaing dengan partai lain yang dananya jauh lebih kuat, untuk mendapatkan minimal 1000 anggota partai, sebagai syarat kelolosan tingkat kabupaten/kota. Pusing khan ?.

Belum lagi urusan rebutan ‘suhu’. Ha ha ha…

Untuk yang terakhir ini sebagai seorang santri, saya cukup memaklumi. Bahwa bagaimanapun keberadaan tokoh kharismatik di tengah tengah para politisi tentu sangatlah penting. Ibarat anak nakal, ada orang tua yang berperan sebagai pengingat dan pengayom. Selain itu, keberadaan sesepuh juga berpotensi menaikkan elektabilitas suara. Tapi menurut saya, hal semacam ini tidak harus di jadikan halangan untuk terus berjuang. Kalau memang sesepuhnya enggan bersinggungan dengan politik atau mungkin lebih nyaman di tempat lain, ya nggak perlu di ratapi.

Justru harus menjadi pelecut bagi anak anak muda untuk kreatif dan mandiri. Dan juga kita harus ingat, bahwa negri ini di dirikan oleh anak anak muda yang punya semangat dan daya juang tinggi. Soekarno ketika menjadi Presiden umurnya 44 tahun, KH Wahid Hasyim ketika menjadi anggota BPUPKI umurnya baru 31 tahun. Hayam Wuruk sewaktu naik tahta dan mengangkangi nusantara  di usia muda. Revolusi di Timur Tengah juga di galang oleh anak anak muda. Jadi mau model apalagi ?.

Saya senang, banyak sekali kader muda di PKBIB. Baik di DPP, apalagi mereka yang duduk di level di bawahnya. Ini prospek bagus untuk masa depan yang lebih baik. Yang terpenting harus ikhlas berjuang. Saya kira para sesepuh juga akan melihat apa yang kita kerjakan. Kalau bagus, pasti di dukung. Kalau masih tetap sama dengan politisi yang lain, ya siap siap di tinggalkan.

Nggak penting memikirkan kalah menang, yang penting kebersamaan. He he he…

Merdeka!!!